Perbaikan Jalan Kokrosono lamban, warga mengeluh

Sindonews.com - Lambannya penyelesaian proyek perbaikan Jalan Kokrosono Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang disesalkan warga. Mereka mengeluh karena aktivitas mereka menjadi terganggu akibat terbengkalainya proyek itu.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, perbaikan jalan yang ditargetkan selesai pada 20 Desember 2013 itu masih belum menunjukkan tanda berakhir. Bahkan, bongkahan tanah hasil pengerukan juga tumpukan cetakan beton masih berserakan di bahu jalan.

Akibatnya, jalanan menjadi menyempit sehingga sering menimbulkan kemacetan. Selain itu, aktivitas warga juga menjadi terganggu karena akses menuju rumahnya dikeruk untuk pembangunan drainase. Mereka terpaksa membangun jembatan sederhana dari bambu sebagai akses untuk menuju rumah juga toko mereka.

"Tentu ini sangat mengganggu sekali, sebab selain menimbulkan kemacetan, aktivitas kami sebagai pedagang juga terhambat, banyak pembeli yang enggan datang ke warung saya karena aksesnya terhalang bongkahan tanah bekas kerukan itu," ujar Dewi (31) salah satu penjual di kawasan Kokrosono, Selasa (26/11/2013).

Dewi menambahkan, sejak proyek perbaikan jalan di kawasan itu dimulai awal September yang lalu, pendapatan dari tokonya terus mengalami penurunan. Ia berharap pemkot segera menyelesaikan proyek itu agar aktivitasnya kembali seperti semula.

"Pembeli sudah malas ke sini, akibatnya penghasilan terus menurun. Kalau terus-terusan seperti ini, kami pasti akan merugi," imbuhnya.

Tak hanya penjual di kawasan itu yang merasa dirugikan akibat lambannya pengerjaan Jalan Kokrosono itu, para pengendara yang melintas juga mengeluhkan hal yang sama.

"Setiap hari pasti macet, apalagi pada jam-jam sibuk. Saya harap proyek ini dapat segera dirampungkan agar aktivitas dapat berjalan normal seperti semula," ujar Anam (26) warga Kokrosono Semarang.

Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang Sih Rianung saat dikonfirmasi mengatakan, pengerjaan proyek perbaikan jalan Kokrosono sampai saat ini masih berjalan.

Pihaknya mengakui pengerjaan proyek tersebut mengalami sedikit keterlambatan.

“Memang ada sedikit keterlambatan proses pembangunannya, kami sudah memperingatkan kepada kontraktor untuk segera menyelesaikan proyek itu sesuai batas waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.

Rianung menambahkan, pihaknya bahkan sudah memberikan surat peringatan (SP) tahap pertama kepada kontraktor atas keterlambatan itu. Ia berharap pihak kontraktor dapat bekerja secara maksimal untuk menyelesaikan proyek tersebut.

“Kita sudah berikan SP1 kepada kontraktor yang mengerjakan, akan terus kita cek dan awasi agar mereka bekerja lebih maksimal. Harapannya bisa selesai sesuai perjanjian kontrak yakni 20 Desember 2013,” pungkasnya.