Hujan abu mengganggu kenyamanan penumpang bus
A
A
A
Sindonews.com - Hujan abu vulkanik Gunung Merapi yang turun di wilayah Solo, Jawa Tengah dan sekitarnya mengganggu kenyamanan para penumpang bus di lokasi penurunan sisi tengah Terminal Tirtonadi.
Meski demikian, kondisi itu tak terlalu mengganggu mobilitas angkutan umum.
“Abu vulkanik beterbangan di lokasi menaikturunkan penumpang, terutama di sisi tengah area terminal. Bus-bus yang masuk juga membawa abu dari jalanan,” kata Plt Kepala UPTD Terminal Tirtonadi Eko Agus Susanto, Senin (18/11/2013).
Abu beterbangan membuat jarak pandang di area terminal menjadi terbatas. Situasi tersebut terpantau hingga pukul 08.30 WIB.
Eko meminta para penumpang maupun kru bus agar memakai masker demi kesehatannya. Sementara, abu vulkanik akibat semburan Gunung Merapi cukup berdampak terhadap kelancaran arus kedatangan maupun keberangkatan bus ke luar kota dari Solo sejak Senin pagi.
Para sopir diingatkan supaya ekstra waspada karena jalanan menjadi licin dan jarak pandangnya terganggu. Eko mengatakan, hujan abu menyulitkan pengemudi, namun tidak sampai terjadi pembatalan keberangkatan bus AKAP maupun AKDP.
Tercatat, sebanyak 1.900 bus arus kedatangan dan keberangkatan dari terminal sejak Minggu (17/11/2013) sampai Senin (18/11/2013) pagi.
“Jam kedatangan dan keberangkatan juga normal dengan jumlah penumpang sekitar 6.500 orang. Tujuan utama ke Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Jakarta,” terang dia.
Berdasarkan pantauan, aktivitas warga Solo di ruas jalan terpapar abu vulkanik relatif normal. Para pengendara terlihat membatasi kecepatan saat melaju di hamparan abu tipis. Ini dikarenakan sebagian besar pengendara tak mengenakan masker.
“Dari UNS (timur) ke UMS (barat) semuanya berdebu. Jarak pandang maksimal hanya 30 meter. Hujan abu sangat terasa di wilayah Kartasura,” ujar Mulato Ishan, yang saat itu berkendara ketika turun hujan abu.
Meski demikian, kondisi itu tak terlalu mengganggu mobilitas angkutan umum.
“Abu vulkanik beterbangan di lokasi menaikturunkan penumpang, terutama di sisi tengah area terminal. Bus-bus yang masuk juga membawa abu dari jalanan,” kata Plt Kepala UPTD Terminal Tirtonadi Eko Agus Susanto, Senin (18/11/2013).
Abu beterbangan membuat jarak pandang di area terminal menjadi terbatas. Situasi tersebut terpantau hingga pukul 08.30 WIB.
Eko meminta para penumpang maupun kru bus agar memakai masker demi kesehatannya. Sementara, abu vulkanik akibat semburan Gunung Merapi cukup berdampak terhadap kelancaran arus kedatangan maupun keberangkatan bus ke luar kota dari Solo sejak Senin pagi.
Para sopir diingatkan supaya ekstra waspada karena jalanan menjadi licin dan jarak pandangnya terganggu. Eko mengatakan, hujan abu menyulitkan pengemudi, namun tidak sampai terjadi pembatalan keberangkatan bus AKAP maupun AKDP.
Tercatat, sebanyak 1.900 bus arus kedatangan dan keberangkatan dari terminal sejak Minggu (17/11/2013) sampai Senin (18/11/2013) pagi.
“Jam kedatangan dan keberangkatan juga normal dengan jumlah penumpang sekitar 6.500 orang. Tujuan utama ke Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Jakarta,” terang dia.
Berdasarkan pantauan, aktivitas warga Solo di ruas jalan terpapar abu vulkanik relatif normal. Para pengendara terlihat membatasi kecepatan saat melaju di hamparan abu tipis. Ini dikarenakan sebagian besar pengendara tak mengenakan masker.
“Dari UNS (timur) ke UMS (barat) semuanya berdebu. Jarak pandang maksimal hanya 30 meter. Hujan abu sangat terasa di wilayah Kartasura,” ujar Mulato Ishan, yang saat itu berkendara ketika turun hujan abu.
(lns)