Kota Bandung macet, ini sebabnya

Senin, 18 November 2013 - 10:43 WIB
Kota Bandung macet,...
Kota Bandung macet, ini sebabnya
A A A
Sindonews.com - Kemacetan masih menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat Kota Bandung. Selain setiap weekend, akhir-akhir ini kemacetan juga sering terjadi setiap hari biasanya.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Yully Kurniawan mengungkapkan, ada beberapa faktor kemacetan yang sering terjadi di kota yang memiliki julukan sebagai Kota Kembang ini.

“Setiap weekend jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bandung ini cukup tinggi. Di pintu tol Pasteur, Buah Batu, Pasirkoja, dan Kopo, rata-rata setiap weekend hingga Sabtu pukul 18.00 WIB, sebanyak 14-15 ribu kendaraan yang masuk,” bebernya kepada wartawan, Senin (18/11/2013).

Selain itu, kesemerawutan yang disebabkan oleh tak teraturnya para PKL juga menjadi faktor kemacetan di Kota Bandung. “Seperti di Pasar Baru, buktinya kalau tidak ada PKL jalanan menjadi lancar,” ucapnya.

Tak hanya itu, minimnya lahan parkir juga menjadi permasalah tersendiri. Pasalnya, dengan kekurangan itu, tak jarang masyarakat menjadikan trotoar dan badan jalan sebagai tempat parkir kendaraannya.

Kedepan, kata Yully, pihaknya bersama instansi lain akan berusaha semaksimal mungkin untuk membenahi permasalahan kemacetan di beberapa titik vital Kota Bandung.

“Kita terus berusaha melakukan evaluasi untuk mencari solusi. Salah satunya adalah dengan sistem buka-tutup jalan dan penambahan rambu-rambu dibeberapa titik,” katanya.

Disinggung mengenai jumlah personel polisi lalu lintas yang ada, Yully menjelaskan, saat ini tedapat 440 personel yang terbagi dialam beberapa unit. Mulai dari unit kecelakaan, unit pelanggaran, dan juga unit pelayanan.

“Jadi total yang siap di lapangan adalah 320. Setiap hari dibagi dua shif jadi 160 personel. Nah setiap titik kemacetan itu kita kerahkan dua personel. Jadi total hanya 80 titik kemacetan yang bisa kita cover,” terangnya.

Sementara, untuk polisi lalu lintas yang berada di Polsek rata-rata berjumlah 10 orang. Namun dari jumlah tersebut, tidak semuanya berada di lapangan, lantaran diantara mereka rata-rata bertugas sebagai pelayanan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6834 seconds (0.1#10.140)