Merapi meletus keluarkan asap 2 Km

Senin, 18 November 2013 - 08:57 WIB
Merapi meletus keluarkan...
Merapi meletus keluarkan asap 2 Km
A A A
Sindonews.com - Gunung Merapi kembali mengeluarkan asap tebal, disertai abu vulkanik hingga ketinggian dua Kilometer, sekira pukul 04.50-06.00 WIB. Warga desa yang ada di sekitar Merapi, langsung merespon letusan besar itu.

Seperti warga Dusun Kalitengah Lor, Kaltengah Kidul, dan Srunen, Desa Glagaharjo, Cangkringan. Warga langsung menuju titik kumpul di dusun masing-masing, dan kelompok rentan (lansia, balita dan ibu hamil) dibawa ke Balai Desa Glagaharjo. Namun setelah kondisi normal, mereka kembali ke rumah masing-masing.

Kepala desa Glagaharjo Suroto mengatakan, setelah mendapatkan informasi Merapi meletus warga langsung menuju ke titik kumpul pengungsian, di dusun setempat dan untuk kelompok rentan, langung dibawa ke balai desa.

Setelah situasi kondusif, warga menuju rumah masing-masing. Termasuk untuk kelompok rentan juga sudah mulai kembali. Meskipun begitu, warga tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Kami tetap akan mengikuti petunjuk dari BPPTK. Selama masih dinyatakan normal, warga tetap bertahan. Namun tetap meningkatkan kewaspadaan,” terang Suroto, kepada wartawan, Senin (18/11/2013).

Berdasarkan informasi, sebelum terjadi letusan tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Sedangkan untuk letusan dipicu oleh gempa tektonik lokal, di bawah tubuh Gunung Merapi.

Tipe letusannya adalah letusan freatik. Kejadian ini mirip dengan letusan pada 22 Juli 2013 lalu yang tiba-tiba meletus pada pagi hari. Namun letusan pagi ini lebih besar. Hingga kini, status Merapi masih normal aktif (level I).

Letusan freatik yaitu letusan yang berasal dari dalam lapisan litosfer, akibat meningkatnya tekanan uap air. Mekanisme letusan freatik terjadi apabila air hujan jatuh ke permukaan tanah, dan bersentuhan dengan magma atau tubuh batuan panas lainnya.

Air yang terpanaskan akan terbentuk akumulasi uap bertekanan tinggi. Tekanan yang terus bertambah akan menghancurkan lapisan penutupnya. Arah angin ke timur dan tenggara, sehingga terjadi hujan pasir dan abu cukup tebal di Boyolali. Hujan abu hingga Kartosuro, dan barat Kota Solo.

Kini, aktivitas Merapi sudah pulih kembali dan sedang dievaluasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Gunung Merapi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0943 seconds (0.1#10.140)