Kisruh pilkada biasanya usai penghitungan suara
A
A
A
Sindonews.com - Persoalan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) biasanya teradi setelah penghitungan suara. Dan itu biasanya terjadi di level elitnya.
“Coba kalau kita lihat saat ini saja, proses pencoblosan ada baik-baik saja tidak ada masalah, coba kalau setelah penghitungan dilakukan pasti ada masalahnya, baik dari partai pengusung maupun calon yang bertarung,” kata Ketua KPU RI Husni Kamil Manik usai pencoblosan dilakukan di TPS I Surau gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/10/2013)
Permasalahan mencuat, setelah ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang dalam pemilihan tersebut. Yang disayangkan dalam masalah itu selalu berbau politis bukan menurut hasil pemilihan masyarakat.
“Biasanya kalau pengalaman selama ini yang memberikan respon cepat kan pihak yang kalah,” ujarnya.
Solusinya, menurut mantan Komisioner KPU Sumbar ini, KPU haruslah mengumpulkan para calon peserta pilkada dan membuat komitmen bersama mengani siap kalah menang.
“Nah yang menjadi masalahnya yang kalah tidak sepenuhnya menerima kekalahan itu, itu menjadi masalah, maka untuk itulah KPU melakukan pendekatan preventif, itu dilakukan menurut saya sebelum masuk masa kampanye,” pungkasnya.
“Coba kalau kita lihat saat ini saja, proses pencoblosan ada baik-baik saja tidak ada masalah, coba kalau setelah penghitungan dilakukan pasti ada masalahnya, baik dari partai pengusung maupun calon yang bertarung,” kata Ketua KPU RI Husni Kamil Manik usai pencoblosan dilakukan di TPS I Surau gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/10/2013)
Permasalahan mencuat, setelah ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang dalam pemilihan tersebut. Yang disayangkan dalam masalah itu selalu berbau politis bukan menurut hasil pemilihan masyarakat.
“Biasanya kalau pengalaman selama ini yang memberikan respon cepat kan pihak yang kalah,” ujarnya.
Solusinya, menurut mantan Komisioner KPU Sumbar ini, KPU haruslah mengumpulkan para calon peserta pilkada dan membuat komitmen bersama mengani siap kalah menang.
“Nah yang menjadi masalahnya yang kalah tidak sepenuhnya menerima kekalahan itu, itu menjadi masalah, maka untuk itulah KPU melakukan pendekatan preventif, itu dilakukan menurut saya sebelum masuk masa kampanye,” pungkasnya.
(lns)