Solo gelar kirap dukung New7 Wonder Cities
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Kota Solo memadati ruas jalan Slamet Riyadi untuk melihat dari dekat kirab ragam dan budaya yang digelar Pemkot Kota Solo. Kirab itu merupakan upaya mendongkrak perolehan suara untuk merebut predikat Kota Solo sebagai salah satu New 7 Wonders Cities.
Pawai budaya ini dimulai dengan iringan barisan prajurit Keraton Surakarta yang menampilkan prajurit Sorogeni, Prawiro Anom, Joyosuro, dan Tamtama yang didiringi gamelan Kyai Corobalen.
Di barisan belakang puluhan becak beriringan dengan menggunakan pakaian lurik dan membawa banner dukungan bertuliskan ajakan agar menjadikan Kota Solo menjadi salah satu kota istimewa dunia "Surakarta for new7 wonder"
Selain itu beragam batik juga ditampilkan komunitas Red Batik Solo yang menampilkan busana kreasi alam dan menari di tengah gelaran car free day.
Tak ketinggalan Ikon Kota Solo yaitu Sepur Kluthuk Jaladara yang kental dengan unsur kesederhanaan dan budaya juga ikut dipajang.
"Masyarakat Solo harus peduli dengan potensi budaya agar bisa masuk ke 28 besar New 7 Wonders Cities," jelas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/10/2013) .
Menurut Rudy - panggilan akrab pria berkumis tebal ini, Solo memiliki potensi yang wajib digali untuk bisa disosialisasikan pada masyarakat luas.
Ajang New 7 Wonders Cities ini merupakan peluang besar untuk mengeksplor semua keunikan dan potensi yang ada. Diharapkan akan berdampak pada masuknya wisatawan baik lokal maupun internasional di Solo.
"Syukur-syukur kalau bisa masuk tujuh kota istimewa kan yang bangga juga orang Solo," ungkapnya optimis.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Solo, Yosca Herman S mensosialisasikan dukungan untuk kota Solo melalui akun jejaring sosial facebook.
"Cara mendukungnya gampang, tinggal meng-upload kegiatan di Solo ke jejaring sosial. Facebook di New7Wonders dan twitter @New7Wonders," terangnya.
Pawai budaya ini dimulai dengan iringan barisan prajurit Keraton Surakarta yang menampilkan prajurit Sorogeni, Prawiro Anom, Joyosuro, dan Tamtama yang didiringi gamelan Kyai Corobalen.
Di barisan belakang puluhan becak beriringan dengan menggunakan pakaian lurik dan membawa banner dukungan bertuliskan ajakan agar menjadikan Kota Solo menjadi salah satu kota istimewa dunia "Surakarta for new7 wonder"
Selain itu beragam batik juga ditampilkan komunitas Red Batik Solo yang menampilkan busana kreasi alam dan menari di tengah gelaran car free day.
Tak ketinggalan Ikon Kota Solo yaitu Sepur Kluthuk Jaladara yang kental dengan unsur kesederhanaan dan budaya juga ikut dipajang.
"Masyarakat Solo harus peduli dengan potensi budaya agar bisa masuk ke 28 besar New 7 Wonders Cities," jelas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/10/2013) .
Menurut Rudy - panggilan akrab pria berkumis tebal ini, Solo memiliki potensi yang wajib digali untuk bisa disosialisasikan pada masyarakat luas.
Ajang New 7 Wonders Cities ini merupakan peluang besar untuk mengeksplor semua keunikan dan potensi yang ada. Diharapkan akan berdampak pada masuknya wisatawan baik lokal maupun internasional di Solo.
"Syukur-syukur kalau bisa masuk tujuh kota istimewa kan yang bangga juga orang Solo," ungkapnya optimis.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Solo, Yosca Herman S mensosialisasikan dukungan untuk kota Solo melalui akun jejaring sosial facebook.
"Cara mendukungnya gampang, tinggal meng-upload kegiatan di Solo ke jejaring sosial. Facebook di New7Wonders dan twitter @New7Wonders," terangnya.
(lns)