Muncul di Kota Solo, Akil Mochtar cuci uang
A
A
A
Sindonews.com - Warga Kota Solo dikejutkan dengan kemunculan sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Dia hadir dengan membawa mesin cuci, di tengah keramaian warga Kota Solo yang mengikuti car free day.
Apalagi, tokoh yang saat ini tengah diproses Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena dugaan suap sengketa Pilkada Gunung Mas tersebut menggelar kain di tengah keramaian.
Selanjutnya, Akil membuka tas yang dibawannya. Dari dalam tas tersebut, Akil mengeluarkan tumpukan uang berwarna merah dan biru yang selanjutnya di taruh begitu saja di bawah kain yang sudah digelar.
Uang tersebut lalu dihitungnya. Setelah selesai menghitung, uang dimasukan Akil ke dalam mesin cuci. Lalu, dikeluarkan dan dijemurnya. Uang yang telah dicuci dan kering, kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Pertunjukkan Akil mencuci uang itu, dilakukan sendiri oleh warga yang berasal dari komunitas Republik Aeng-Aeng tersebut sebagai bentuk protes, kekecewaan serta kemarahan masyarakat terhadap sosok Akil.
Menurut Danu, warga yang memerankan sosok Akil, kasus suap yang dilakukan oleh penegak hukum seharusnya tidak perlu terjadi bila mental aparat penegak hukum berpijak pada keadilan. Apalagi jabatan yang disandang Akil bukan sembarangan.
"Terus terang kami kecewa, marah campur jadi satu. Kami minta Akil yang harusnya bisa memberikan keputusan yang adil bagi pencari keadilan tidak memainkan hukum," kata Danu, disela-sela aksi, di bawah jembatan penyebrang, depan Pengadilan Negeri, Jalan Slamet riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2013).
Ditambahkan dia, akibat tindakan tersebut, masyarakat menjadi tak percaya dengan lembaga hukum. Untuk itu, dia meminta agar hakim yang tidak menjadi dewa keadilan dihukum seberat-beratnya. "Bila perlu hukuman mati," paparnya.
Dalam aksinya, Danu menggunakan topeng berwajah Akil Mochtar dan membawa tulisan "menerima cuci uang" yang dipasang di mesin cuci yang dibawanya. Aksi unik Danu ini membuat warga banyak yang mengabadikannya dalam gambar.
Apalagi, tokoh yang saat ini tengah diproses Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena dugaan suap sengketa Pilkada Gunung Mas tersebut menggelar kain di tengah keramaian.
Selanjutnya, Akil membuka tas yang dibawannya. Dari dalam tas tersebut, Akil mengeluarkan tumpukan uang berwarna merah dan biru yang selanjutnya di taruh begitu saja di bawah kain yang sudah digelar.
Uang tersebut lalu dihitungnya. Setelah selesai menghitung, uang dimasukan Akil ke dalam mesin cuci. Lalu, dikeluarkan dan dijemurnya. Uang yang telah dicuci dan kering, kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Pertunjukkan Akil mencuci uang itu, dilakukan sendiri oleh warga yang berasal dari komunitas Republik Aeng-Aeng tersebut sebagai bentuk protes, kekecewaan serta kemarahan masyarakat terhadap sosok Akil.
Menurut Danu, warga yang memerankan sosok Akil, kasus suap yang dilakukan oleh penegak hukum seharusnya tidak perlu terjadi bila mental aparat penegak hukum berpijak pada keadilan. Apalagi jabatan yang disandang Akil bukan sembarangan.
"Terus terang kami kecewa, marah campur jadi satu. Kami minta Akil yang harusnya bisa memberikan keputusan yang adil bagi pencari keadilan tidak memainkan hukum," kata Danu, disela-sela aksi, di bawah jembatan penyebrang, depan Pengadilan Negeri, Jalan Slamet riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2013).
Ditambahkan dia, akibat tindakan tersebut, masyarakat menjadi tak percaya dengan lembaga hukum. Untuk itu, dia meminta agar hakim yang tidak menjadi dewa keadilan dihukum seberat-beratnya. "Bila perlu hukuman mati," paparnya.
Dalam aksinya, Danu menggunakan topeng berwajah Akil Mochtar dan membawa tulisan "menerima cuci uang" yang dipasang di mesin cuci yang dibawanya. Aksi unik Danu ini membuat warga banyak yang mengabadikannya dalam gambar.
(san)