Karawang marak prilaku seks menyimpang

Sabtu, 12 Oktober 2013 - 16:58 WIB
Karawang marak prilaku seks menyimpang
Karawang marak prilaku seks menyimpang
A A A
Sindonews.com - Prilaku seks menyimpang di Kabupaten Karawang ternyata marak. Berdasarkan penelusuran Yayasan Kita-kita (Yakiki) terhadap pelaku penyimpang seks, 90 persennya dipicu oleh seks Abuse (kekerasan seksual) ketika dalam usia muda.

Prilaku seks menyimpang seperti gay, dan lesbian di Kabupaten Karawang kini seakan menjadi gaya hidup, pasalnya banyak diantaranya pelajar maupun buruh melakukan penyimpangan seksual tersebut.

"Penyimpangan seksual ini terjadi di semua kalangan, termasuk pelajar, pekerja, bahkan PNS," ujar Ketua Yayasan Kita-kita, Iwan, yang di temui di Pemkab Karawang, Jalan Ahmad Yani Kabupaten Karawang, Sabtu (12/10/2013).

Dikatakan, pelecehan seks dimasa kecil menciptakan memori alam bawah sadar yang seakan membuka gerbang menuju prilaku seks menyimpang.

"Sehingga hanya di butuhkan pemicunya saja untuk ke arah situ (perilaku seks menyimpang)," ujarnya.

Menurut Iwan, banyak faktor pemicu yang dapat menjerumuskan seseorang pada seks instant atau seks alternatif, salah satunya internet.

Di zaman ini, akses informasi begitu mudah didapatkan namun kemudahan tersebut, dan terkadang memberikan celah terhadap perbuatan seks alternatif. Bahkan ditambah lingkungan yang permisif memicu dorongan seksual yang semakin tidak terkendali.

"Setelah ada seks abuse, lingkungan berpengaruh menjadi pemicu seks alternatif tersebut," katanya.

Oleh karena itu, keluarga menjadi kunci penting dalam kontrol khususnya bagi remaja yang dalam masa pubertas untuk tidak terjerumus pada prilaku seks menyimpang tersebut.

Pasalnya, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihaknya terhadap pelaku, banyak dari mereka yang mengakui bahwa pernah terjadi pelecehan seksual semasa kecil.

"Hal tersebut secara tidak langsung tersimpang di unconsius mind (pikiran bawah sadar) mereka, dan ketika mereka menemukan pemicunya seperti halnya internet salah satunya, maka mereka pun akhirnyat terjerumus," ujarnya.

Pencegahannya, lanjutnya, perketat di dalam rumah dengan melakukan kontrol dari orang terdekat dalam hal ini ibu dan keluarga.

"Orang tua jangan pernah mempercayakan hak asuh kepada siapa pun karena rawan akan terjadi pelecehan seksual. Pasalnya sebagian besar pelecehan seksual dilakukan oleh orang terdekat," imbaunya.

Sementara itu, Awan, Satff Pelaksana KPA Karawang, mengatakan perilaku seks menyimpang seperti lesbian dan gay termasuk dalam kategori seks bebas yang tentunya rawan IMS (infeksi menular seksual). Jika ada luka, maka rawan tertular HIV/AIDS.

"KPA sendiri untuk pencegahannya dengan melakukan sosialisasi bahaya penularan AIDS kepada pelajar di sekolah maupun di pergguruan tinggi dan masyarakat. Paling tidak mereka tahu bahaya HIV/AIDS ini, apa lagi berdasarkan data dinkes sendiri penderita AIDS yang ditemukan itu antara usia 15-35 tahun yang paling banyak. Ada sekira 200 lebih penderita," ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3137 seconds (0.1#10.140)