Bocah kelas 2 SD diperkosa tetangga
A
A
A
Sindonews.com - Nasib malang menimpa seorang bocah kelas dua Sekolah Dasar (SD). Dia diduga menjadi korban perkosaan W (36), tetangganya sendiri di Desa Kulur, Kecamatan Temon. Pelaku diketahui telah beristri dan dikaruniai dua orang anak.
“Korban selama ini tinggal bersama si mbahnya. Sedangkan kedua orangtuanya berada di Jakarta. Pelaku sendiri anak dari orang terpandang di kampung sini,” kata salah seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan, Senin (16/9/2013).
Peristiwa ini terungkap oleh pengakuan korban yang bercerita telah dinodai oleh pelaku yang juga teman orang tua korban. Warga sekitar yang mendengar informasi itu sangat geram dan ingin pelaku segera diproses secara hukum. Sayang, ada pihak tertentu yang ingin persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan.
“Setelah rembugan pelaku menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Korban saat ini sudah dibawa orang tuanya,” terangnya.
Pascaperistiwa itu, warga sekitar resah. Sebab, banyak warga yang memiliki anak seusia korban. Mereka terpaksa memperketat pengawasan agar kejadian itu tidak menimpa putri mereka.
“Banyak tetangga yang akhirnya mengantar dan menjemput anaknya setelah pulang sekolah. Terus terang kami semua takut. Kalau tidak diproses hukum, pelaku bisa mengulangi lagi perbuatannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kulur Albanani mengaku belum mendapat laporan terkait persitiwa itu. Dia berjanji akan segera mencari informasi.
“Saya akan melihat dan meneliti terlebih dahulu persoalan ini. Kami juga tidak ingin hak-hak anak terganggu atas kejadian tersebut,” tukasnya.
“Korban selama ini tinggal bersama si mbahnya. Sedangkan kedua orangtuanya berada di Jakarta. Pelaku sendiri anak dari orang terpandang di kampung sini,” kata salah seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan, Senin (16/9/2013).
Peristiwa ini terungkap oleh pengakuan korban yang bercerita telah dinodai oleh pelaku yang juga teman orang tua korban. Warga sekitar yang mendengar informasi itu sangat geram dan ingin pelaku segera diproses secara hukum. Sayang, ada pihak tertentu yang ingin persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan.
“Setelah rembugan pelaku menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Korban saat ini sudah dibawa orang tuanya,” terangnya.
Pascaperistiwa itu, warga sekitar resah. Sebab, banyak warga yang memiliki anak seusia korban. Mereka terpaksa memperketat pengawasan agar kejadian itu tidak menimpa putri mereka.
“Banyak tetangga yang akhirnya mengantar dan menjemput anaknya setelah pulang sekolah. Terus terang kami semua takut. Kalau tidak diproses hukum, pelaku bisa mengulangi lagi perbuatannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kulur Albanani mengaku belum mendapat laporan terkait persitiwa itu. Dia berjanji akan segera mencari informasi.
“Saya akan melihat dan meneliti terlebih dahulu persoalan ini. Kami juga tidak ingin hak-hak anak terganggu atas kejadian tersebut,” tukasnya.
(san)