Selisih 0,17 persen, pemenang Pilwali Kediri sulit ditetapkan
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan Calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar-Lilik Muhibah (koalisi PAN, Gerindra dan PPNUI) bersaing ketat dengan paslon Samsul Ashar-Sunardi (koalisi Partai Demokrat, PKS, PKNU, PDS dan PKB).
Sesuai hitung cepat (quick count) versi Lingkaran Survei Lingkaran Indonesia (LSI) selisih perolehan suara antara paslon Abu-Lilik dan Samsul-Sunardi hanya terpaut 0,17 persen untuk kemenangan paslon Abu-Lilik.
Perbedaan angka di bawah sampling eror 1 persen tersebut membuat LSI tidak berani menetapkan pemenang Pemilukada Kota Kediri. Sebab selisih tipis rawan terjadi kericuhan.
"Dengan selisih dibawah sampling error, secara ilmiah kami tidak berani menentukan pemenang pilwali Kota Kediri," ujar Imam Fauzi Surahmad selaku Area Koordinator LSI Jawa Timur di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Kamis (29/8/2013).
Sesuai versi LSI, pasangan Abu-Lilik memperoleh suara 43,89 persen. Kemudian pasangan Samsul-Sunardi meraup dukungan 43,72 persen. Sementara untuk lima pasangan lain, yakni masing masing pasangan Arifudin Syah-Ki Sujadmiko (Golkar dan Hanura) mendapat dukungan 0,64 persen.
Pasangan Bambang Harianto-Hartono (PDI P) mendapat 8,88 persen, pasangan Imam Subawi-Suparlan (Independen) mendapat 0,93 persen, pasangan Kasiadi-Budi Raharjo (Independen) memperoleh 0,91 persen dan Pasangan Harry Muller-Ali Imron (Aliansi lintas parpol non parlemen) mendapat dukungan 1,04 persen.
Untuk penghitungan cepat, LSI melakukan random sampling di 135 TPS dari total 531 TPS di Kota Kediri. Karena selisih tipis tersebut, Fauzi mengaku terpaksa mengulur waktu rilis hingga empat jam.
Sebab, pada pukul 15.00 WIB sesuai jadwal yang ditentukan, masih ada satu TPS yang belum masuk. "Kita tidak berani merilis sebelum 100 persen masuk," tegasnya.
Sementara cawali Abdullah Abu Bakar menyatakan dirinya lah pemenang Pilwali Kota Kediri. Hasil perhitungan riil count relawan pasangan Abu-Lilik, dirinya memperoleh dukungan suara hingga 45 persen. Sedangkan hasil yang didapat pasangan Samsul-Sunardi sebesar 40 persen. Berdasarkan perhitungan itu pihaknya dipastikan menang satu putaran.
"Ini hasil riil count tim sukses kami, ujar Cawali Abu di Kantor DPD PAN Kota Kediri. Selain mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Kediri, cawali yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kediri meminta kepada semua pihak untuk terus menjaga proses pemilu dari ancaman kecurangan.
"Ini adalah kemenangan masyarakat Kota Kediri. Karenanya kami meminta masyarakat untuk ikut menjaga," tegasnya. Sementara itu, begitu mengetahui pasangan calonya unggul, ratusan pendukung pasangan Abu-Lilik langsung berkonvoi berkeliling Kota Kediri.
Sementara menanggapi proses pemilukada, Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro meminta pihak yang sementara unggul untuk tidak berlebihan merayakan kegembiraan. Begitu juga untuk pasangan yang kurang beruntung untuk tetap menjaga kondusifitas Kota Kediri.
"Karena hasil resmi hanya yang dikeluarkan KPU. Karenanya kami meminta semua pihak untuk turut menjaga kondusifitas," ujarnya.
Sesuai hitung cepat (quick count) versi Lingkaran Survei Lingkaran Indonesia (LSI) selisih perolehan suara antara paslon Abu-Lilik dan Samsul-Sunardi hanya terpaut 0,17 persen untuk kemenangan paslon Abu-Lilik.
Perbedaan angka di bawah sampling eror 1 persen tersebut membuat LSI tidak berani menetapkan pemenang Pemilukada Kota Kediri. Sebab selisih tipis rawan terjadi kericuhan.
"Dengan selisih dibawah sampling error, secara ilmiah kami tidak berani menentukan pemenang pilwali Kota Kediri," ujar Imam Fauzi Surahmad selaku Area Koordinator LSI Jawa Timur di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Kamis (29/8/2013).
Sesuai versi LSI, pasangan Abu-Lilik memperoleh suara 43,89 persen. Kemudian pasangan Samsul-Sunardi meraup dukungan 43,72 persen. Sementara untuk lima pasangan lain, yakni masing masing pasangan Arifudin Syah-Ki Sujadmiko (Golkar dan Hanura) mendapat dukungan 0,64 persen.
Pasangan Bambang Harianto-Hartono (PDI P) mendapat 8,88 persen, pasangan Imam Subawi-Suparlan (Independen) mendapat 0,93 persen, pasangan Kasiadi-Budi Raharjo (Independen) memperoleh 0,91 persen dan Pasangan Harry Muller-Ali Imron (Aliansi lintas parpol non parlemen) mendapat dukungan 1,04 persen.
Untuk penghitungan cepat, LSI melakukan random sampling di 135 TPS dari total 531 TPS di Kota Kediri. Karena selisih tipis tersebut, Fauzi mengaku terpaksa mengulur waktu rilis hingga empat jam.
Sebab, pada pukul 15.00 WIB sesuai jadwal yang ditentukan, masih ada satu TPS yang belum masuk. "Kita tidak berani merilis sebelum 100 persen masuk," tegasnya.
Sementara cawali Abdullah Abu Bakar menyatakan dirinya lah pemenang Pilwali Kota Kediri. Hasil perhitungan riil count relawan pasangan Abu-Lilik, dirinya memperoleh dukungan suara hingga 45 persen. Sedangkan hasil yang didapat pasangan Samsul-Sunardi sebesar 40 persen. Berdasarkan perhitungan itu pihaknya dipastikan menang satu putaran.
"Ini hasil riil count tim sukses kami, ujar Cawali Abu di Kantor DPD PAN Kota Kediri. Selain mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Kediri, cawali yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kediri meminta kepada semua pihak untuk terus menjaga proses pemilu dari ancaman kecurangan.
"Ini adalah kemenangan masyarakat Kota Kediri. Karenanya kami meminta masyarakat untuk ikut menjaga," tegasnya. Sementara itu, begitu mengetahui pasangan calonya unggul, ratusan pendukung pasangan Abu-Lilik langsung berkonvoi berkeliling Kota Kediri.
Sementara menanggapi proses pemilukada, Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro meminta pihak yang sementara unggul untuk tidak berlebihan merayakan kegembiraan. Begitu juga untuk pasangan yang kurang beruntung untuk tetap menjaga kondusifitas Kota Kediri.
"Karena hasil resmi hanya yang dikeluarkan KPU. Karenanya kami meminta semua pihak untuk turut menjaga kondusifitas," ujarnya.
(kri)