Kandidat Pilkada Makassar dilarang saling serang
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki tahapan kampanye Pilkada Makassar, pada September 2013, seluruh kandidat diminta untuk tidak lagi terlibat saling serang satu sama lain. Saling sindir tersebut, dikhawatirkan bisa mengganggu stabilitas keamanan, baik antara tim pemenangan, maupun massa pendukung.
"Memasuki masa kampanye nanti, jangan mendiskreditkan salah satu pihak. Kita harus saling menghormati satu sama lain," ujar Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulselbar Brigjen Pol Syahrul Mamma, kepada wartawan, saat mengumpulkan seluruh kandidat dan tim pemenangan di Mapolrestabes Makassar, Senin (26/8/2013).
Jenderal bintang satu ini menambahkan, diantara 10 pasangan yang maju tidak ada masalah. Namun pada tingkat tim pemenangan dan pendukung, bisa muncul persoalan dari saling sindir kandidat itu.
"Olehnya itu, kami harapkan seluruh pasangan calon, jika terdapat permasalahan terkait tim, harus proaktif ke bawah," pungkasnya.
Acara yang diwarnai dengan penandatanganan pilkada damai oleh 10 ketua tim pemenangan Pilkada Makassar, itu diikuti tim pemenangan. "Kesepakatan damai ini harus disertai komitmen, jangan hanya seremonial saja," tegasnya.
Ditambahkan dia, TNI dan Polri sebagai penanggungjawab keamanan berjanji akan bersikap netral dalam mengawal Pilkada Makassar. Jika ada oknum anggota TNI dan Polri yang diduga tidak bersikap netral, pasangan calon dan warga diminta untuk segera melaporkannya.
"Kita pasti tindak kalau ada yang terbukti. Jadi, jangan segan-segan melapor jika ada oknum anggota yang tidak netral," beber Syahrul.
Turut hadir dalam kegiatan itu Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja, KPU Makassar, dan Panwas Makassar.
Wisnu Sanjaja menerangkan, jika terjadi gangguan keamanan dalam pilkada ke depan, bisa berimbas pada ekonomi di Makassar yang sudah membaik dalam beberapa tahun terakhir. "Ini komitmen kita bersama menjaga stabilitas keamanan. Jangan sampai rusak gara-gara persoalan politik," harapnya.
"Memasuki masa kampanye nanti, jangan mendiskreditkan salah satu pihak. Kita harus saling menghormati satu sama lain," ujar Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulselbar Brigjen Pol Syahrul Mamma, kepada wartawan, saat mengumpulkan seluruh kandidat dan tim pemenangan di Mapolrestabes Makassar, Senin (26/8/2013).
Jenderal bintang satu ini menambahkan, diantara 10 pasangan yang maju tidak ada masalah. Namun pada tingkat tim pemenangan dan pendukung, bisa muncul persoalan dari saling sindir kandidat itu.
"Olehnya itu, kami harapkan seluruh pasangan calon, jika terdapat permasalahan terkait tim, harus proaktif ke bawah," pungkasnya.
Acara yang diwarnai dengan penandatanganan pilkada damai oleh 10 ketua tim pemenangan Pilkada Makassar, itu diikuti tim pemenangan. "Kesepakatan damai ini harus disertai komitmen, jangan hanya seremonial saja," tegasnya.
Ditambahkan dia, TNI dan Polri sebagai penanggungjawab keamanan berjanji akan bersikap netral dalam mengawal Pilkada Makassar. Jika ada oknum anggota TNI dan Polri yang diduga tidak bersikap netral, pasangan calon dan warga diminta untuk segera melaporkannya.
"Kita pasti tindak kalau ada yang terbukti. Jadi, jangan segan-segan melapor jika ada oknum anggota yang tidak netral," beber Syahrul.
Turut hadir dalam kegiatan itu Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja, KPU Makassar, dan Panwas Makassar.
Wisnu Sanjaja menerangkan, jika terjadi gangguan keamanan dalam pilkada ke depan, bisa berimbas pada ekonomi di Makassar yang sudah membaik dalam beberapa tahun terakhir. "Ini komitmen kita bersama menjaga stabilitas keamanan. Jangan sampai rusak gara-gara persoalan politik," harapnya.
(san)