Ditertibkan Satpol PP, pedagang ancam telanjang

Senin, 19 Agustus 2013 - 15:45 WIB
Ditertibkan Satpol PP, pedagang ancam telanjang
Ditertibkan Satpol PP, pedagang ancam telanjang
A A A
Sindonews.com - Penertiban pedagang di Pasar Inpres Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diwarnai kericuhan.

Para pedagang yang sebagian perempuan protes dan menangis. Mereka menolak untuk dipindahkan ke dalam pasar yang baru saja selesai dibangun.

Seperti terpantau, mereka berteriak histeris, mengumpat Satpol PP yang nekat membongkar lapak tempat jualan mereka.

Bahkan ada pula seorang ibu yang mengancam akan telanjang atau melucuti pakaiannya di depan Satpol PP.

”Kita sudah mepet di tempat sampah dan sudah macam sampah masih juga disuruh pindah. Kamu paksa saya lagi saya buka saya pakaian biar telanjang di muka kalian para petugas,” ancam seorang ibu pedagang sayur, Senin (19/8/2013).

Dengan berderai air mata mereka tetap bertahan di jalan dan gang masuk pasar. Padahal lokasi itu akan disterilkan dari pedagang pasar dan akan dimanfaatkan sebagai tempat parkir pengunjung pasar. Ada pula pedagang nekat membuang sayuran dagangannya ke pelataran pasar.

Sementara itu, Yuliana Malo yang juga pedagang sayur juga bersikeras akan tetap berjualan.

“Penertiban ini pandang bulu, masa kami saja yang kena. Itu yang sudah bangun lapak dan pasang atap di luar pasar kenapa tidak disuruh masuk ke dalam juga. Kami ini warga negara resmi bukan PKI,” protesnya kesal.

Asisten Administrasi Setda Sumba Timur, Domu Warandoy, yang memimpin langsung penertiban menjelaskan, penertiban pedagang akan tetap dilakukan hingga pelataran dan jalanan di sekitar pasar bersih dari pedagang.

Menurutnya, pedagang itu mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan juga keselamatan pedagang itu sendiri serta menganggu estetika kota.

“Kami bukan semata – mata usir mereka. Tapi sudah sejak dulu disosialisasikan. Namun hingga batas terakhir hari ini tetap juga ada yang membangkang. Jadi hari ini kami turun bersama Pol PP dibantu oleh Polres dan Kodim. Jika tidak mau ditertibkan tentu akan kita panggil dan beri pemahaman dan pembinaan lebih lanjut,” urainya.

Untuk mengantisipasi aksi anarkis maupun adanya provokator yang menyusup di antara pedagang sejumlah aparat Pol PP, Polisi serta TNI, hingga kini masih bersiaga di lokasi.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7051 seconds (0.1#10.140)