Polisi diminta waspadai serangan penembakan

Rabu, 14 Agustus 2013 - 15:29 WIB
Polisi diminta waspadai serangan penembakan
Polisi diminta waspadai serangan penembakan
A A A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi meminta seluruh aparat kepolisian waspada dengan ancaman penembakan terhadap anggota polisi.

Kendati belum ada informasi inteligen mengenai ancaman tersebut, dia mengimbau kepada seluruh anak buahnya untuk selalu waspada. Bahkan, jenderal bintang dua itu telah menginstruksikan seluruh Polres menggelar operasi dan razia kepemilikan senjata api dan bahan peledak.

"Kita tetap mewaspadai ancaman penembakan terhadap polisi. Jangan sampai ini terjadi, baru kita dibuat kasak-kusuk," ujarnya, kepada wartawan, Rabu (14/8/2013).

Kepada seluruh personel kepolisian yang menjalankan tugas di lapangan dan melaksanakan Operasi Ketupat 2013, diimbau untuk tidak sendirian atau minimal dua orang.

"Yang terpenting sebenarnya adalah operasi rutin di tiap-tiap wilayah Polres yang dianggap rawan. Utamanya terhadap senpi dan bahan peledak," ungkapnya.

Dia menyebut, kasus penembakan yang menimpa tiga anggota Polda Metro Jaya merupakan ancaman teroris yang perlu diwaspadai seluruh anggota Polri di wilayahnya. Sebab, bukan tidak mungkin hal yang sama bisa menimpa anggota polisi di wilayah Polda Sulselbar.

Apalagi, daerah Sulsel cukup dekat dengan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang selama ini dikenal sebagai sarang teroris di Indonesia.

Selain rutin melaksanakan razia dan operasi, pihaknya juga menerapkan pola deteksi dini dengan melibatkan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. "Walaupun belum terjadi, kita tetap waspada," tegasnya.

Sebelumnya, penembakan terhadap anggota kepolisian menimpa anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya AKP Andreas Tulam di Kota Tangerang, Banten. Peristiwa itu disusul dua penembakan yang menimpa Aiptu Dwiyatna dan anggota polisi lalu lintas Polres Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono.

Aiptu Dwiyatna ditembak orang tak dikenal, pada Rabu 7 Agustus 2013, usai salat di kawasan Ciputat. Dia ditembak di bagian belakang kepala oleh orang yang diduga menggunakan sepeda motor.

Sedangkan Aipda Patah Saktiyono, ditembak orang tak dikenal pada Sabtu 27 Juli 2013. Peristiwa itu terjadi di Tangerang Selatan.

Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap setiap ancaman gangguan kamtibmas di wilayahnya.

"Kita telah antisipasi ancaman ini sejak awal. Makanya patroli dan razia kita tingkatkan, termasuk meminta peran serta masyarakat untuk mendeteksi gangguan keamanan," bebernya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7510 seconds (0.1#10.140)