Cuaca Buruk, kapal tertahan di dermaga

Kamis, 25 Juli 2013 - 16:02 WIB
Cuaca Buruk, kapal tertahan di dermaga
Cuaca Buruk, kapal tertahan di dermaga
A A A
Sindonews.com - Cuaca buruk masih terjadi di Laut Jawa. Kondisi itu memaksa kapal memilih berlindung di dermaga atau pelabuhan dibanding melanjutkan perjalanan mengarungi lautan.

Berdasar laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofikas (BMKG) Jawa Tengah yang dikirim ke Kantor Syahbandar Jepara, ketinggian gelombang di Laut Jawa berkisar antara 3-5 meter.

Sedang kecepatan angin berkisar antara 8-20 knot. Khusus Laut Jawa bagian tengah, gelombang lebih tinggi lagi yakni mencapai 3-4 meter dengan kecepatan angin 11-20 knot.

Sementara perairan Karimunjawa tinggi gelombang antara 2-3 meter dengan kecepatan angin 11-16 knot. Di perairan Jepara ketinggian gelombang 2,5 meter dengan kecepatan angin antara 8-14 knot," jelas

Di Jepara, deretan kapal ini bisa dilihat di Dermaga Kartini, Dermaga Jobokuto dan Ujungbatu, Kecamatan Jepara. Kapal yang bersandar tidak hanya kapal penangkap ikan saja, namun juga kapal barang seperti Phinisi asal Kalimantan.

Kapal dengan ukuran puluhan gross ton (GT) tersebut ditambatkan di sisi kanan dan kiri dermaga.

Syahbandar Jepara Yuniarsono didampingi Pelaksana Tugas Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Suwartoyo mengatakan, dengan tinggi gelombang dan kecepatan angin di atas normal ini, memang berbahaya jika kapal ukuran kecil memaksakan diri mengarungi lautan.

Sebab saat cuaca buruk seperti ini, hanya kapal berukuran 31 ribu GT ke atas seperti kapal kargo PLTU TJ B yang bisa berlayar dengan aman.

“Kalau kapal jenis itu bisa tetap mengarungi lautan meski tinggi gelombang mencapai 15 meter. Tetapi tetap saja, kapal itu tidak berani melakukan aktifitas bongkar muat di dermaga,” kata Yuniarsono, di Jepara, Kamis (25/7/2013).

Karena cuaca tak kunjung membaik, kata Yuniarsono pihaknya tidak mengeluarkan surat persetujuan berlayar (SPB) bagi kapal trayek Jepara – Karimunjawa atau sebaliknya.

Praktis sejak Senin 22 Juli lalu hingga kemarin, aktivitas transportasi dari Jepara – Karimunjawa dan sebaliknya pun belum berjalan normal.

KMC Express Cantika 89 sudah beberapa hari terakhir bersandar di Dermaga Kartini Jepara. Sedang KMP Muria berlindung di Dermaga Karimunjawa.

“Kondisi gelombang dan angin laut memang sangat membahayakan. Makanya kami imbau perahu nelayan agar tidak melaut sementara waktu,” paparnya.

Menurutnya, gelombang tinggi dan angin kencang ini, terjadi karena adanya siklus angin timuran yang datang setiap akhir Juli sampai Agustus mendatang. Siklus tersebut ditandai dengan angin kencang yang berhembus dari arah timur ke barat.

“Ini tergolong bagian siklus alam normal. Jadi nanti juga reda dengan sendirinya,” paparnya.

Yuniarsono memperkirakan kondisi cuaca mulai membaik pada Jumat 26 Juli atau Sabtu 27 Juli. Jika kondisi benar-benar sudah membaik, maka pihaknya akan mengeluarkan SPB bagi kapal trayek Jepara – Karimunjawa.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4195 seconds (0.1#10.140)