Petani di Empatlawang keluhkan hama tikus

Jum'at, 28 Juni 2013 - 01:13 WIB
Petani di Empatlawang...
Petani di Empatlawang keluhkan hama tikus
A A A
Sindonews.com - Ratusan petani padi di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) mengeluhkan serangan hama tikus yang kerap menyerang padi di areal persawahan mereka.

Akibatnya, bisa dipastikan banyak petani yang mengalami kerugian akibat padi mereka menjadi rusak dan gagal panen. Salah satu yang menjadi penyebab merebaknya hama tikus diwilayah tersebut diakui sebagian petani karena adanya pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau.

Seperti diungkapkan, Yatno, petani warga Desa Padang Gelai mengungkapkan, serangan hama tikus mulai marak sekitar sebulan belakangan. Padi yang diserang umumnya adalah padi yang sedang dalam masa bunting batang. Dikatakannya, padi yang rusak akibat serangan hama tikus tidak merata. Hanya saja menurutnya hal itu berakibat banyak tanaman padi yang rusak.

“Jadi istilahnya itu tanaman padi di sawah itu tokak-tokak karena tikus menyerang padi itu berkelompok,” ujarnya, Kamis (27/6/2013).

Para petani diwilayah tersebut menurutnya sudah berupaya untuk memberantas hama tikus tersebut. Baik melalui perburuan maupun dengan dibasmi dengan menggunakan racun. Namun hal itu menurutnya belum juga menjadikan serangan hama tikus berhenti. Hal itu dikarenakan banyaknya hama tikus tersebut.

“Sekarang ini sedang musim kering, jadi mereka sangat cepat beranak pinak dan membuat sarang dipematang sawah, sedangkan padi mereka jadikan makanan dan ada yang dijadikan untuk sarang mereka,” jelasnya.

Sedangkan jumlah sawah yang diserang hama tikus tersebut menurutnya sangat banyak. Bahkan mencapai ratusan hektare. Mengingat wilayah Paiker termasuk lumbung padi di Empatlawang.

“Pokoknya yang punya padi jelang berbuah atau yang sudah berbuah dan siap panen banyak yang rusak, karena rata-rata kondisi sawah mulai kering karena kemarau,” jelasnya.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) EmpatLawang, Rudianto tidak menampik banyaknya keluhan para petani yang disampaikan kepada pihak mereka. Diakuinya, pergantian musim menjadi salah satu penyebab merebaknya hama tikus tersebut.

Sebagai upaya, pihaknya saat ini sudah membentuk tim pembasmi hama tikus yang ditugaskan ke wilayah tersebut. Tim tersebut bersama dengan masyarakat petani, sama-sama bergerak melakukan upaya pembasmian.

“Sudah kita turunkan tim dan sudah mulai bergerak, karena untuk jenis hama ini memang harus dilakukan pembasmian apalagi tikus sangat cepat berkembang biak dan dalam jumlah banyak,” ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8015 seconds (0.1#10.140)