Muratara memanas, warga blokir Jalinsum
A
A
A
Sindonews.com - Ketika warga Mura beraksi menentang pemekaran, ratusan massa Daerah Otonomi Baru (DOB) Murahtara melakukan pemblokiran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 72, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas (Mura) pemekaran segera dilakukan.
Massa melakukan aksi sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (29/4/2013). Mereka menutup akses jalinsum menggunakan kayu yang sengaja dilintangkan. Dan memblokade jalan disertai pembakaran ban.
Selain itu, warga juga memasang tenda ukuran 4X6 meter ditengah jalan. Uniknya lagi, massa menggelar pesta rakyat dengan membuka hiburan berupa orgen tunggal ditenda. Petugas gabungan dilokasi tampak siaga melakukan pengawalan serta pengawasan agar massa tidak berlaku anarkis.
Koordinator aksi unjukrasa, Syarkowi mengatakan, dibalik tertundanya proses pemekaran (DOB) Muratara dilakukan oleh Bupati Mura, H Ridwan Mukti.
"Bupati Mura ada dibelakang ini semua untuk menggagalkan Muratara," tegas Syarkowi.
Dia menjelaskan, aksi ini tetap berlanjut bahkan dengan jumlah massa yang turun kejalan lebih banyak. Termasuk mengancam akan melumpuhkan aktivitas instansi pemerintahan dan perusahaan yang terdapat diwilayah Muratara.
"Akan kami tutup akses jalan dan kami akan libatkan massa dari 7 Kecamatan, 93 Desa dan Kelurahan," ungkapnya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Mura, AKBP M Barly Ramadhany mengatakan, situasi masih bisa dikendalikan dan sekarang masih dilakukan mediasi dengan para pengunjuk rasa.
"Kita lakukan langkah persuasif dengan pengunjuk rasa agar tidak melakukan aksi anarkis dan memblokir jalan. Karena itu akses masyarakat umum," pungkasnya.
Massa melakukan aksi sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (29/4/2013). Mereka menutup akses jalinsum menggunakan kayu yang sengaja dilintangkan. Dan memblokade jalan disertai pembakaran ban.
Selain itu, warga juga memasang tenda ukuran 4X6 meter ditengah jalan. Uniknya lagi, massa menggelar pesta rakyat dengan membuka hiburan berupa orgen tunggal ditenda. Petugas gabungan dilokasi tampak siaga melakukan pengawalan serta pengawasan agar massa tidak berlaku anarkis.
Koordinator aksi unjukrasa, Syarkowi mengatakan, dibalik tertundanya proses pemekaran (DOB) Muratara dilakukan oleh Bupati Mura, H Ridwan Mukti.
"Bupati Mura ada dibelakang ini semua untuk menggagalkan Muratara," tegas Syarkowi.
Dia menjelaskan, aksi ini tetap berlanjut bahkan dengan jumlah massa yang turun kejalan lebih banyak. Termasuk mengancam akan melumpuhkan aktivitas instansi pemerintahan dan perusahaan yang terdapat diwilayah Muratara.
"Akan kami tutup akses jalan dan kami akan libatkan massa dari 7 Kecamatan, 93 Desa dan Kelurahan," ungkapnya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Mura, AKBP M Barly Ramadhany mengatakan, situasi masih bisa dikendalikan dan sekarang masih dilakukan mediasi dengan para pengunjuk rasa.
"Kita lakukan langkah persuasif dengan pengunjuk rasa agar tidak melakukan aksi anarkis dan memblokir jalan. Karena itu akses masyarakat umum," pungkasnya.
(ysw)