Batal turun, Kamiyem didorong dari kereta api

Selasa, 16 April 2013 - 16:39 WIB
Batal turun, Kamiyem didorong dari kereta api
Batal turun, Kamiyem didorong dari kereta api
A A A
Sindonews.com – Nasib sial dialami Kamiyem (42), Warga Dusun I Pleret, Panjatan. Kamiyem harus dilarikan ke RSUD Wates setelah didorong penumpang lain saat hendak turun dari Kereta Api Progo Jurusan Jakarta-Yogya, di Stasiun Wates, Selasa (16/4/2013).

Peristiwa ini terjadi pukul 06.30 Wib saat korban bersama suaminya Ngadino (50), hendak turun di Stasiun Wates. Korban baru pulang dari Jakarta setelah menghadiri pernikahan kerabat keluarga dan berangkat dari Stasiun Jatinegara, Jakarta pukul 22.00 Wib.

Sebelum kejadian, korban berjalan di belakang suaminya. Hanya saja, ketika Ngadino berhasil turun bersama bawang bawaan, kereta api perlahan mulai berjalan kembali. Padahal masih banyak penumpang yang belum turun.

Korban yang sudah berdiri di depan pintu akhirnya mengurungkan niatnya. Korban berusaha naik kembali untuk turun di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Nahas bagi korban, saat membalikkan badan dia didorong penumpang.

Korban terjatuh di perlintasan dalam posisi terlentang dan tidak sadarkan diri. Peristiwa ini mengundang perhatian penumpang lain dan suami korban, namun pelaku berhasil lolos. Korban dilarikan ke UGD RSUD Wates.

“Kereta mulai berjalan, saya takut. Jadi saya mau naik lagi kemudian turun di Yogya. Tapi tiba-tiba didorong penumpang pria,” kata Kamiyem, Selasa.

Menurut dia, setelah didorong dan terjatuh pelaku juga ikut turun di Stasiun Wates. Namun dia segera melarikan diri. Sebelum pingsan, dia merasakan sakit di bagian kepala serta punggung dan pinggang.

“Waktu sadar sudah berada di RSUD Wates,” terangnya.

Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wates Djoko Krisanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis diketahui jika benturan mengakibatkan cedera pada kepala bagian kanan korban. Pemeriksaan fisik juga terdapat beberapa luka lecet di bagian kepala, pinggang serta punggung.

“Tidak ditemukan gangguan neurologis (saraf otak). Pasien masih diobservasi,” katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5928 seconds (0.1#10.140)