Ratusan orang keracunan usai santap penyu
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Dusun Sao, Desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai keracunan usai menyantap hidangan penyu. Bahkan satu orang diantaranya meninggal dunia.
“Saat ini satu orang berusia 5 tahun dalam kondisi kritis dan delapan lainnya masih dirawat intensif di RSUD Tuapeijat. Sementara yang dirawat di Puskemas Sioban sebanyak 118 orang,” kata Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa, Selasa (25/3/2013)
Kondisi ini membuat wakil bupati geram pada warga, sebab tahun lalu masih disekitar daerah tersebut sudah ada yang meninggal dunia akibat mengkonsumsi penyu.
“Padahal tahun lalu di Sagitci sudah ada yang mengalami hal yang sama, bahkan banyak yang meninggal, tapi masyarakat tidak jera-jera juga,” katanya usai mengunjungi korban keracunan di RSUD Tuapeijat.
Dengan kondisi ini, pemerintah akan membuat surat edaran, mulai dari dusun, gereja, mesjid, desa, sampai kecamatan akan membuat bentuk pengumuman dilarang makan penyu apapun jenisnya.
“Dari informasi para korban saat kita jenguk mengatakan mereka memakan penyu itu dua hari lalu, hasil tangkapan warga sendiri, kemudian sekampung yang memakannya, beginilah jadinya,” katanya.
Adanya korban yang meninggal akibat terlambat ditangani tim medis. Selain itu akses jalan juga susah paling yang bisa mengangkut sekali banyak hanya perahu mesin tempel.
Dari dusun Sao yang terletak pada bagian selatan pulau Sipora jarak tempuh ke pusat kecamatan yang ada Puskesmas itu sekira 1-2 jam kalau cuaca bagus.
Sementara dari Puskemas Sioban ke pusat kabupaten Mentawai Tuapeijat yang ada RSUD lama tempuhnya 1-2 jam tergantung jenis mesin perahu. Selain itu jaringan telepon juga tidak ada termasuk telepon seluler.
Lainnya halnya dengan kejadian di Betumonga jarak dengan RSUD hanya satu jam tempuh dengan speed boat
“Saat ini satu orang berusia 5 tahun dalam kondisi kritis dan delapan lainnya masih dirawat intensif di RSUD Tuapeijat. Sementara yang dirawat di Puskemas Sioban sebanyak 118 orang,” kata Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa, Selasa (25/3/2013)
Kondisi ini membuat wakil bupati geram pada warga, sebab tahun lalu masih disekitar daerah tersebut sudah ada yang meninggal dunia akibat mengkonsumsi penyu.
“Padahal tahun lalu di Sagitci sudah ada yang mengalami hal yang sama, bahkan banyak yang meninggal, tapi masyarakat tidak jera-jera juga,” katanya usai mengunjungi korban keracunan di RSUD Tuapeijat.
Dengan kondisi ini, pemerintah akan membuat surat edaran, mulai dari dusun, gereja, mesjid, desa, sampai kecamatan akan membuat bentuk pengumuman dilarang makan penyu apapun jenisnya.
“Dari informasi para korban saat kita jenguk mengatakan mereka memakan penyu itu dua hari lalu, hasil tangkapan warga sendiri, kemudian sekampung yang memakannya, beginilah jadinya,” katanya.
Adanya korban yang meninggal akibat terlambat ditangani tim medis. Selain itu akses jalan juga susah paling yang bisa mengangkut sekali banyak hanya perahu mesin tempel.
Dari dusun Sao yang terletak pada bagian selatan pulau Sipora jarak tempuh ke pusat kecamatan yang ada Puskesmas itu sekira 1-2 jam kalau cuaca bagus.
Sementara dari Puskemas Sioban ke pusat kabupaten Mentawai Tuapeijat yang ada RSUD lama tempuhnya 1-2 jam tergantung jenis mesin perahu. Selain itu jaringan telepon juga tidak ada termasuk telepon seluler.
Lainnya halnya dengan kejadian di Betumonga jarak dengan RSUD hanya satu jam tempuh dengan speed boat
(ysw)