Lagi ngaji, KPU Pasuruan diserbu demonstran
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan aktivis LSM kembali berunjukrasa di kantor KPU Kabupaten Pasuruan untuk mengingatkan anggota KPU bersikap netral dan transparan. Sayangnya, tak satupun anggota KPU yang menemui mereka karena sedang ada acara pengajian di Gedung KPU Pasuruan.
Koalisi LSM menuding kinerja jajaran KPU melempem. Mereka juga mensinyalir adanya kongkalikong oknum anggota KPU untuk memuluskan langkah salah satu pasangan calon mengikuti dan memenangi Pilbup.
Selain itu, belum tercantumnya ratusan warga dalam daftar pemilih tetap (DPT) menunjukkan amburadulnya kinerja anggota KPU.
"Kami ingatkan lagi, jangan main-main dalam menjalankan kinerja selama proses Pilbup," tandas Ayi Suhaya seorang pengunjuk rasa di kantor KPU Pasuruan, Kamis (28/2/2013).
Menurut Ayi yang juga Bupati Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Pasuruan, buruknya kinerja KPU ini juga berdampak masih butanya masyarakat terhadap pasangan calon serta visi misinya.
Masyarakat khususnya di pedesaan nyaris tidak mengetahui siapa calon pemimpinnya pada lima tahun mendatang.
"Sosialisasi yang dilakukan KPU hanya sebagai persyaratan normatif. Mereka membagi-bagikan uang kepada ormas untuk sosialisasi, tapi tidak jelas hasilnya," tandas Ayi Suhaya.
Sayangnya, aksi koalisi LSM ini tidak ditemui seorangpun anggota KPU. Jika aksi sebelumnya aksi LSM ini berbarengan dengan rapat sosialisasi PPK, kali ini berbarengan dengan pengajian di gedung KPU.
"KPU sengaja membenturkan kami dengan membuat acara yang dilakukan bersamaan. Kami tidak ingin terpancing dan diadu domba dengan sesama masyarakat," tandas Muklis, korlap aksi dari LSM Jimat.
Sebagai simbol matinya demokrasi di Kabupaten Pasuruan, para aktifis LSM ini membakar keranda didepan kantor KPU. Mereka juga mengecam tidak adanya niat baik anggota KPU untuk membuka kran dialog dengan masyarakat.
Koalisi LSM menuding kinerja jajaran KPU melempem. Mereka juga mensinyalir adanya kongkalikong oknum anggota KPU untuk memuluskan langkah salah satu pasangan calon mengikuti dan memenangi Pilbup.
Selain itu, belum tercantumnya ratusan warga dalam daftar pemilih tetap (DPT) menunjukkan amburadulnya kinerja anggota KPU.
"Kami ingatkan lagi, jangan main-main dalam menjalankan kinerja selama proses Pilbup," tandas Ayi Suhaya seorang pengunjuk rasa di kantor KPU Pasuruan, Kamis (28/2/2013).
Menurut Ayi yang juga Bupati Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Pasuruan, buruknya kinerja KPU ini juga berdampak masih butanya masyarakat terhadap pasangan calon serta visi misinya.
Masyarakat khususnya di pedesaan nyaris tidak mengetahui siapa calon pemimpinnya pada lima tahun mendatang.
"Sosialisasi yang dilakukan KPU hanya sebagai persyaratan normatif. Mereka membagi-bagikan uang kepada ormas untuk sosialisasi, tapi tidak jelas hasilnya," tandas Ayi Suhaya.
Sayangnya, aksi koalisi LSM ini tidak ditemui seorangpun anggota KPU. Jika aksi sebelumnya aksi LSM ini berbarengan dengan rapat sosialisasi PPK, kali ini berbarengan dengan pengajian di gedung KPU.
"KPU sengaja membenturkan kami dengan membuat acara yang dilakukan bersamaan. Kami tidak ingin terpancing dan diadu domba dengan sesama masyarakat," tandas Muklis, korlap aksi dari LSM Jimat.
Sebagai simbol matinya demokrasi di Kabupaten Pasuruan, para aktifis LSM ini membakar keranda didepan kantor KPU. Mereka juga mengecam tidak adanya niat baik anggota KPU untuk membuka kran dialog dengan masyarakat.
(ysw)