Jalan rusak, warga Ciamis ancam golput
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah warga di Kabupaten Ciamis mengancam tidak akan memberikan pilihan (Golput) saat pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Minggu 24 Februari 2013 mendatang.
Ancaman serupa juga akan dilakukan mereka saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, mendatang. Ancaman tersebut, disampaikan sejumlah warga sebagai bentuk kekesalan atas rusaknya sejumlah ruas jalan di Ciamis. Ancaman tersebut, salah satunya disampikan Ujang (40), warga Dusun Garunggang, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis.
Dia pesimis, siapapun yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur akan memberikan perubahan untuk masyarakat Jabar.
“Saya khawatir siapapun yang jadi Gubernur dan Wakil Gubernur nanti, pada akhirnya akan melupakan masyarakat. Buktinya, jalan di wilayah kami selalu saja rusak dari tahun ke tahun. Padahal Gubernur maupun Bupati terus berganti,” tegasnya, Selasa (19/2/2013).
Ujang berharap, siapapun yang terpilih nanti bisa memperhatikan dalan memperbaiki jalan provinsi sepanjang 21 kilometer yang menghubungkan Kecamatan Parigi dan Cijulang, karena saat ini kondisinya sangat rusak.
“Salah satu pemicu kerusakan jalan ini, diantaranya aktivitas pengangkutan pasir besi dari Tasikmalaya menuju Cilacap (Jateng). Jadi kami berharap, siapapun gubernur yang terpilih, diharapkan bisa menghentikan aktivitas pasir besi,” pungkasnya.
Senada dnegan Ujang, Kundil (36), masih warga Cijulang, juga melontarkan ancaman serupa. Kalau jalan masih tetap rusak, dia merasa percuma memberikan suara untuk pasangan tertentu.
“Sampai saat ini, belum ada satupun pasangan calon yang mau berkomitmen memperbaiki jalan, yang jelas-jelas kondisinya sangat rusak. Semua calon, mengumbar janji, yang terkesan mengada-ngada. Buat apa kami memberikan suara, jika pada akhirnya kami kembali diterlantarkan,” pungkas Kundil.
Ancaman serupa juga sempat dilontarkan, warga Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Ancaman tersebut, dilontarkan warga karena kesal dengan kerusakan jalan di wilayahnya dan menuding truk pengangkut sampah ke TPA Purbahayu menjadi salah satu penyebab cepatnya kerusakan jalan.
Karena kondisi itu, warga mengancam tidak akan memberikan pilihan dalam setiap pemilu daerah mapun provinsi dan tidak akan percaya lagi dengan pemerintah, padahal waktu itu Pemkab Ciamis sudah memastikan akan melakukan perbaikan jalan menuju TPA Purbahayu.
Salah satunya, ancaman itu dilontarkan Lili (42), warga Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran. Lili menegaskan, dirinya sudah tidak akan percaya lagi dengan janji-janji pemerintah.
“Semua orang yang akan mencalonkan, baik DPRD, bupati maupun gubernur biasanya terlihat baik di mata masyarakat. Sedangkan kalau sudah jadi, kami dilupakan begitu saja. Mau minta perbaikan jalan saja, tidak di gubris,” pungkas Lili.
Ancaman serupa juga akan dilakukan mereka saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, mendatang. Ancaman tersebut, disampaikan sejumlah warga sebagai bentuk kekesalan atas rusaknya sejumlah ruas jalan di Ciamis. Ancaman tersebut, salah satunya disampikan Ujang (40), warga Dusun Garunggang, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis.
Dia pesimis, siapapun yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur akan memberikan perubahan untuk masyarakat Jabar.
“Saya khawatir siapapun yang jadi Gubernur dan Wakil Gubernur nanti, pada akhirnya akan melupakan masyarakat. Buktinya, jalan di wilayah kami selalu saja rusak dari tahun ke tahun. Padahal Gubernur maupun Bupati terus berganti,” tegasnya, Selasa (19/2/2013).
Ujang berharap, siapapun yang terpilih nanti bisa memperhatikan dalan memperbaiki jalan provinsi sepanjang 21 kilometer yang menghubungkan Kecamatan Parigi dan Cijulang, karena saat ini kondisinya sangat rusak.
“Salah satu pemicu kerusakan jalan ini, diantaranya aktivitas pengangkutan pasir besi dari Tasikmalaya menuju Cilacap (Jateng). Jadi kami berharap, siapapun gubernur yang terpilih, diharapkan bisa menghentikan aktivitas pasir besi,” pungkasnya.
Senada dnegan Ujang, Kundil (36), masih warga Cijulang, juga melontarkan ancaman serupa. Kalau jalan masih tetap rusak, dia merasa percuma memberikan suara untuk pasangan tertentu.
“Sampai saat ini, belum ada satupun pasangan calon yang mau berkomitmen memperbaiki jalan, yang jelas-jelas kondisinya sangat rusak. Semua calon, mengumbar janji, yang terkesan mengada-ngada. Buat apa kami memberikan suara, jika pada akhirnya kami kembali diterlantarkan,” pungkas Kundil.
Ancaman serupa juga sempat dilontarkan, warga Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Ancaman tersebut, dilontarkan warga karena kesal dengan kerusakan jalan di wilayahnya dan menuding truk pengangkut sampah ke TPA Purbahayu menjadi salah satu penyebab cepatnya kerusakan jalan.
Karena kondisi itu, warga mengancam tidak akan memberikan pilihan dalam setiap pemilu daerah mapun provinsi dan tidak akan percaya lagi dengan pemerintah, padahal waktu itu Pemkab Ciamis sudah memastikan akan melakukan perbaikan jalan menuju TPA Purbahayu.
Salah satunya, ancaman itu dilontarkan Lili (42), warga Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran. Lili menegaskan, dirinya sudah tidak akan percaya lagi dengan janji-janji pemerintah.
“Semua orang yang akan mencalonkan, baik DPRD, bupati maupun gubernur biasanya terlihat baik di mata masyarakat. Sedangkan kalau sudah jadi, kami dilupakan begitu saja. Mau minta perbaikan jalan saja, tidak di gubris,” pungkas Lili.
(rsa)