Jokowi sindir penanganan masalah Banjir Jakarta-Jabar
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berperan menjadi juru kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki.
Saat berkampanye di Depok, Jokowi menegaskan jika Rieke-Teten terpilih, nantinya akan memudahkan sinergitas penanganan banjir dan kemacetan antara Jakarta dengan Jawa Barat.
"Tentunya lebih memudahkan berkomunikasi nantinya, karena itu saya ingin agar Rieke-Teten nantinya jadi pemimpin di Jabar, memudahkan penyelesaian transportasi, banjir, ekonomi, mudahkan dengan visi yang sama," jelasnya kepada wartawan, Minggu (17/02/2013).
Jokowi juga menyindir komitmen Gubernur Jawa Barat selama ini, terkait penanganan masalah banjir dan transportasi. Menurutnya, meski sering dibahas, namun belum ada aksi nyata.
"Nanti kalau sudah jadi (Rieke - Teten) kita bicara. Kalau dengan gubernur yang sekarang, sinergitas dari dulu banyak ketemu, banyak dibicarakan, tapi tidak kejadian, tidak dilaksanakan," tukasnya.
Sementara itu, calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan, banyaknya jumlah orang miskin di Jawa Barat. Namun justru kuota Jamkesda dan Jamkesmas yang diberikan melebihi jumlah orang miskin.
"Orang miskin katanya 4,5 juta, tapi yang dapat Jamkesda Jamkesmas 15 juta. Jumlahnya lebih, jangan-jangan orang kaya juga dapat Jamkesda," ujar Rieke.
Saat berkampanye di Depok, Jokowi menegaskan jika Rieke-Teten terpilih, nantinya akan memudahkan sinergitas penanganan banjir dan kemacetan antara Jakarta dengan Jawa Barat.
"Tentunya lebih memudahkan berkomunikasi nantinya, karena itu saya ingin agar Rieke-Teten nantinya jadi pemimpin di Jabar, memudahkan penyelesaian transportasi, banjir, ekonomi, mudahkan dengan visi yang sama," jelasnya kepada wartawan, Minggu (17/02/2013).
Jokowi juga menyindir komitmen Gubernur Jawa Barat selama ini, terkait penanganan masalah banjir dan transportasi. Menurutnya, meski sering dibahas, namun belum ada aksi nyata.
"Nanti kalau sudah jadi (Rieke - Teten) kita bicara. Kalau dengan gubernur yang sekarang, sinergitas dari dulu banyak ketemu, banyak dibicarakan, tapi tidak kejadian, tidak dilaksanakan," tukasnya.
Sementara itu, calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan, banyaknya jumlah orang miskin di Jawa Barat. Namun justru kuota Jamkesda dan Jamkesmas yang diberikan melebihi jumlah orang miskin.
"Orang miskin katanya 4,5 juta, tapi yang dapat Jamkesda Jamkesmas 15 juta. Jumlahnya lebih, jangan-jangan orang kaya juga dapat Jamkesda," ujar Rieke.
(stb)