Protes, Pemuda Pancasila geruduk Kantor PDAM Ciamis
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) Ciamis mendatangi Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Galuh Ciamis, dan Kantor Satpol PP Ciamis.
Kedatangan mereka, untuk memprotes pembangunan pemasangan pipa PDAM dengan alokasi dana mencapai Rp6,1 miliar. Mereka menduga, proyek yang sudah hampir selesai itu tidak sesuai spesipikasi dan jelas-jelas telah melanggar aturan.
“Kedatangan kami ini untuk meminta PDAM, Satpol PP, Kejaksaan dan Polri jangan tinggal diam melihat pekerjaan yang jelas jelas menyalahi aturan,” terang Ketua Pemuda Pancasila Ciamis Jhoni Jalil, Selasa 5 Januari 2013.
Menurut Jhoni, salah satu kejanggalan yang sangat terlihat oleh kasat mata, yaitu dalam aturan pengalian pipa itu harus terkubur sedalam 1,5 meter. Sedangkan kenyataanya, pipa itu hanya di tanam di dalam tanah sedalam 30 centimeter.
“Saya berani membuktikan, proyek ini ancur-ancuran (hancur). Kalau hanya mengali 30 centimeter, tidak diperlukan dana hingga Rp6,1 miliar,” tegas Jhoni.
Jhoni mengungkapkan, proyek tersebut seharusnya dikerjakan oleh PT Putra Kencana Indramayu namun kenyataanya malah dikerjakan oleh PT Citra Rafi Firdaus Tasikmalaya. Dari pelaksana pekerjaan saja sudah jelas-jelas menyalahi aturan yang ada.
“Kami juga mengkhawatirkan, pekerjaan yang asal-asalan ini akan berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar di kemudian hari. Contoh lain, bantalan pipa dalam aturan harus mengunakan pasir namun kenyataanya ternyata tidak dilakukan oleh pelaksana pekerjaan,” tambah Jhoni.
“Kami sudah mengingatkan PDAM sejak lama, sekarang Satpol PP segera mengehtnikan proyek tersebut. Kami juga sudha mebeberkan beberapa bukti kesalahan proyek, tinggal kejaksana dan Polri yang harus turun tangan,” tandas Jhoni.
Menaggapi hal itu, Direktur Utama PDAM Tirta Galuh Ciamis Triani Puspa Dewi menegaskan, segala permasalahan yang ada terkait pembangunan proyek itu merupakan tangungjawab BBWS sebagai pelaksana teknis yang ditunjuk pemerintah.
“Proyek itu memang untuk PDAM, tapi posisi kami hanya sebagai penerima manfaat pembangunan pipa. Yang penting bagi kami, hasil pekerjaan tidak ada yang salah dan debit air yang masuk ke instalasi harus 200 liter per detik. Jika pada massa percobaan ternyata kurang, jelas kami akan meminta perbaikan,” terang Triani.
Triani menyarakankan, jika persoalan ini memang betul ingin selesai pihaknya meminta PP menyampaikan laporan tersebut secara tertulis.
“Saya akan menyelesaikan persoaln ini, silahkan laporkan secara tertulis. Laporan itu, akan saya sampaikan kepada bupati, BBWS, dan Dirjend Sriani,"" jelasnya.
Triani berharap, proyek tersebut segera selesai tanpa ada persoalan yang berarti. Pasalnya, pembangunan pipa tersbeut salah satu upaya PDAM untuk menjawab keresahan warga setiap musim kemarau di Ciamis.
“Setiap kemarau pasokan air selalu berkurang, apalagi kami punya kewajiban harus melayani sekira 3.000 konsumen lain yang sama membutuhkan. Dengan dibangun pipa tersebut diharapkan, pasokan air bisa melimpah sehingga bisa melayani semua konsumen yang ada,” pungkas Triani.
Kedatangan mereka, untuk memprotes pembangunan pemasangan pipa PDAM dengan alokasi dana mencapai Rp6,1 miliar. Mereka menduga, proyek yang sudah hampir selesai itu tidak sesuai spesipikasi dan jelas-jelas telah melanggar aturan.
“Kedatangan kami ini untuk meminta PDAM, Satpol PP, Kejaksaan dan Polri jangan tinggal diam melihat pekerjaan yang jelas jelas menyalahi aturan,” terang Ketua Pemuda Pancasila Ciamis Jhoni Jalil, Selasa 5 Januari 2013.
Menurut Jhoni, salah satu kejanggalan yang sangat terlihat oleh kasat mata, yaitu dalam aturan pengalian pipa itu harus terkubur sedalam 1,5 meter. Sedangkan kenyataanya, pipa itu hanya di tanam di dalam tanah sedalam 30 centimeter.
“Saya berani membuktikan, proyek ini ancur-ancuran (hancur). Kalau hanya mengali 30 centimeter, tidak diperlukan dana hingga Rp6,1 miliar,” tegas Jhoni.
Jhoni mengungkapkan, proyek tersebut seharusnya dikerjakan oleh PT Putra Kencana Indramayu namun kenyataanya malah dikerjakan oleh PT Citra Rafi Firdaus Tasikmalaya. Dari pelaksana pekerjaan saja sudah jelas-jelas menyalahi aturan yang ada.
“Kami juga mengkhawatirkan, pekerjaan yang asal-asalan ini akan berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar di kemudian hari. Contoh lain, bantalan pipa dalam aturan harus mengunakan pasir namun kenyataanya ternyata tidak dilakukan oleh pelaksana pekerjaan,” tambah Jhoni.
“Kami sudah mengingatkan PDAM sejak lama, sekarang Satpol PP segera mengehtnikan proyek tersebut. Kami juga sudha mebeberkan beberapa bukti kesalahan proyek, tinggal kejaksana dan Polri yang harus turun tangan,” tandas Jhoni.
Menaggapi hal itu, Direktur Utama PDAM Tirta Galuh Ciamis Triani Puspa Dewi menegaskan, segala permasalahan yang ada terkait pembangunan proyek itu merupakan tangungjawab BBWS sebagai pelaksana teknis yang ditunjuk pemerintah.
“Proyek itu memang untuk PDAM, tapi posisi kami hanya sebagai penerima manfaat pembangunan pipa. Yang penting bagi kami, hasil pekerjaan tidak ada yang salah dan debit air yang masuk ke instalasi harus 200 liter per detik. Jika pada massa percobaan ternyata kurang, jelas kami akan meminta perbaikan,” terang Triani.
Triani menyarakankan, jika persoalan ini memang betul ingin selesai pihaknya meminta PP menyampaikan laporan tersebut secara tertulis.
“Saya akan menyelesaikan persoaln ini, silahkan laporkan secara tertulis. Laporan itu, akan saya sampaikan kepada bupati, BBWS, dan Dirjend Sriani,"" jelasnya.
Triani berharap, proyek tersebut segera selesai tanpa ada persoalan yang berarti. Pasalnya, pembangunan pipa tersbeut salah satu upaya PDAM untuk menjawab keresahan warga setiap musim kemarau di Ciamis.
“Setiap kemarau pasokan air selalu berkurang, apalagi kami punya kewajiban harus melayani sekira 3.000 konsumen lain yang sama membutuhkan. Dengan dibangun pipa tersebut diharapkan, pasokan air bisa melimpah sehingga bisa melayani semua konsumen yang ada,” pungkas Triani.
(rsa)