Pasar Turi baru bisa beroperasi usai Lebaran 2013

Sabtu, 26 Januari 2013 - 04:53 WIB
Pasar Turi baru bisa beroperasi usai Lebaran 2013
Pasar Turi baru bisa beroperasi usai Lebaran 2013
A A A
Sindonews.com - Para pedagang Pasar Turi harus memendam dalam-dalam keinginannya untuk berjualan pada bulan Ramadan 2013 ini. Sebab, Pasar Turi baru yang awalnya menjanjikan pembangunan selesai sekitar Agustus 2013 mulai menyerah. Pengembang mengaku sulit untuk menyelesaikan pembangunan pasar legendaris di Indonesia Timur.

Bahkan, rencana Pemkot Surabaya untuk menyelesaikan tiga lantai Pasar Turi Baru juga ditolak oleh pengembang. Sebab, kalau dipaksakan membangun tiga lantai dianggap berbahaya untuk kelangsungan pedagang.

Direktur Utama (Dirut) PT Centra Asia Junaidi Torino menuturkan, dengan sisa waktu yang ada rasanya tak mencukupi untuk menyelesaikan pasar itu. Pihaknya tentu tak ingin kalau Pasar Turi baru diselesaikan tiga lantai kemudian dipakai untuk berdagang.

"Konstruksinya kan bisa berbahaya untuk pedagang. Kalau terjadi sesuatu malah merugikan pedagang," ujar Junaidi kepada wartawan di Surabaya, Jawa Tengah, JUmat 25 Januari 2013.

Ia melanjutkan, pihaknya siap menerima denda yang diberlakukan Pemkot. Dirinya menyadari, kalau penyelesaian Pasar Turi Baru harusnya rampung Agustus 2013. Kondisi yang ada saat ini tak memungkinkan untuk dipakai berdagang.

"Memang ada denda, semua itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang Kho Ping menuturkan, para pedagang tak paham dengan jalan pikiran pengembang serta Pemkot. Pihaknya menyesalkan semua sikap yang diambil para pengembang serta Pemkot Surabaya.

Sejak awal, katanya, pedagang sudah menuruti semua keinginan pengembang. Salah satunya membayar uang muka serta cicilan tiap bulan. "Tapi kami masih saja menerima kenyataan seperti ini," jelasnya.

Para pedagang, kata Kho Ping, siap melunasi semua sisa pembayaran tiga bulan sebelum stan bisa ditempati. Perjanjian itu juga sudah diteken antara pedagang dan pengembang. Pemkot sendiri sudah menjadi saksi penyelesaian Pasar Turi baru pada Agustus 2013.

"Kalau saat ini mbeleset kami jelas yang dirugikan. Pembayaran juga sudah kami lakukan, semua kewajiban itu kami penuhi. Tapi lagi-lagi hak kam tak juga diberikan," jelas pedagang barang elektronik itu.

Parahnya lagi, sebanyak 470 pedagang Pasar Turi tahap I, II dan IV melakukan protes kepada pemkot dan investor karena hingga pembangunan Pasar Turi baru belum mendapatkan stan.

Penasehat Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Pasar Turi Hendra Cahyono mengatakan, dari 3.780 pedagang Pasar Turi lama, ada 470 pedagang yang belum dapat stan.

"470 pedagang tersebut memang terlambat dengan alasan bermacam-macam seperti buku stan hilang, ada yang di bankkan ada yang tidak memiliki uang muka dan lainnya," katanya.

Ia melanjutkan, pihaknya sudah meminta surat pengantar dari wali kota agar pedagang lama tersebut bisa mendapatkan stan. Hanya saja, lanjut dia, surat pengantar tersebut belum mendapat respons dari pihak investor.

"Kami sudah koordinasi dengan investor, tapi ditolak," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7826 seconds (0.1#10.140)