Semua siswa DIY dapat bosda
A
A
A
Sindonews.com - Mulai 2013 ini, mekanisme pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berubah.
Jika sebelumnya Bosda hanya diberikan bagi sekolah kecil dan siswa miskin, mulai tahun ini semua siswa di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapat jatah Bosda.
"Tahun sebelumnya, untuk SMA/SMK Bosda hanya diberikan bagi 20 persen siswa miskin yang memiliki KTP DIY. Sedangkan di tingkat SD dan SMP, sebelumnya Bosda hanya diberikan pada sekolah yang masuk kategori sekolah kecil atau memiliki siswa kurang dari 80 anak sesekolah dan SMP dengan siswa kurang dari 120 anak satu sekolah. Namun sekarang, tidak ada kategori lagi, semua siswa dapat Bosda," ujar Ketua Tim Managemen BOS DIY Singgih Raharja, Minggu 6 Januari 2013.
Pada wartawan di Yogyakarta, Singgih menuturkan, Bosda tetap dianggarkan melalui APBD DIY yang pada tahun 2013 ini dialokasikan sekitar Rp68miliar.
Total dana Bosda untuk tingkat SD ialah Rp25.195.615.000 bagi 296.419 siswa, SMP Rp12.108.700.000 untuk 127.460 siswa, tingkat SMA Rp4.994.400.000 untuk 49.944 siswa dan SMK Rp23.763.600.000 bagi 79.212 siswa. Pencairannya sendiri akan dibagi dalam dua kali setahun yakni di awal semester.
"Semua siswa, baik sekolah negeri maupun swasta mendapat Bosda. Perubahan mekanisme pemberian Bosda ini sendiri dilakukan untuk pemerataan dan dimaksudkan untuk membantu meringankan beban siswa dalam pembayaran iuran sekolah atau paling tidak mengurangi biaya SPP," jelasnya.
Dipaparkan Singgih, alokasi dana Bosda yang diberikan yakni untuk siswa SD Rp85 ribu persiswa pertahun, SMP Rp95 ribu persiswa pertahun, SMA Rp100 ribu persiswa pertahun, dan SMK Rp300 ribu persiswa pertahun. Menurutnya, alokasi dana Bosda persiswa menjadi lebih sedikit, namun total anggaran yang dikeluarkan meningkat dari total tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp26miliar.
"Tahun lalu, siswa SD menerima dana Bosda Rp580 ribu persiswa pertahun, SMP Rp710 ribu persiswa pertahun, SMA Rp1.050.000 persiswa pertahun dan SMK Rp1,5juta persiswa pertahun," ungkapnya.
Tak hanya siswa sekolah reguler, seluruh siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) swasta juga mendapat dana Bosda. Total dana mencapai Rp2.563.681.000. Yakni Rp638 ribu untuk 1.826 siswa SDLB, Rp781 ribu untuk 483 siswa SMPLB dan Rp2.155.000 untuk 474 siswa SMALB.
"Sedangkan SLB negeri memang tidak menerima Bosda karena tiap tahunnya sudah mendapat dana khusus dari Pemerrintah DIY. Sifatnya yang sebagai sekolah negeri membuat SLB negeri memang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk memenuhi semua kebutuhan sekolah," tuturnya.
Jika sebelumnya Bosda hanya diberikan bagi sekolah kecil dan siswa miskin, mulai tahun ini semua siswa di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapat jatah Bosda.
"Tahun sebelumnya, untuk SMA/SMK Bosda hanya diberikan bagi 20 persen siswa miskin yang memiliki KTP DIY. Sedangkan di tingkat SD dan SMP, sebelumnya Bosda hanya diberikan pada sekolah yang masuk kategori sekolah kecil atau memiliki siswa kurang dari 80 anak sesekolah dan SMP dengan siswa kurang dari 120 anak satu sekolah. Namun sekarang, tidak ada kategori lagi, semua siswa dapat Bosda," ujar Ketua Tim Managemen BOS DIY Singgih Raharja, Minggu 6 Januari 2013.
Pada wartawan di Yogyakarta, Singgih menuturkan, Bosda tetap dianggarkan melalui APBD DIY yang pada tahun 2013 ini dialokasikan sekitar Rp68miliar.
Total dana Bosda untuk tingkat SD ialah Rp25.195.615.000 bagi 296.419 siswa, SMP Rp12.108.700.000 untuk 127.460 siswa, tingkat SMA Rp4.994.400.000 untuk 49.944 siswa dan SMK Rp23.763.600.000 bagi 79.212 siswa. Pencairannya sendiri akan dibagi dalam dua kali setahun yakni di awal semester.
"Semua siswa, baik sekolah negeri maupun swasta mendapat Bosda. Perubahan mekanisme pemberian Bosda ini sendiri dilakukan untuk pemerataan dan dimaksudkan untuk membantu meringankan beban siswa dalam pembayaran iuran sekolah atau paling tidak mengurangi biaya SPP," jelasnya.
Dipaparkan Singgih, alokasi dana Bosda yang diberikan yakni untuk siswa SD Rp85 ribu persiswa pertahun, SMP Rp95 ribu persiswa pertahun, SMA Rp100 ribu persiswa pertahun, dan SMK Rp300 ribu persiswa pertahun. Menurutnya, alokasi dana Bosda persiswa menjadi lebih sedikit, namun total anggaran yang dikeluarkan meningkat dari total tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp26miliar.
"Tahun lalu, siswa SD menerima dana Bosda Rp580 ribu persiswa pertahun, SMP Rp710 ribu persiswa pertahun, SMA Rp1.050.000 persiswa pertahun dan SMK Rp1,5juta persiswa pertahun," ungkapnya.
Tak hanya siswa sekolah reguler, seluruh siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) swasta juga mendapat dana Bosda. Total dana mencapai Rp2.563.681.000. Yakni Rp638 ribu untuk 1.826 siswa SDLB, Rp781 ribu untuk 483 siswa SMPLB dan Rp2.155.000 untuk 474 siswa SMALB.
"Sedangkan SLB negeri memang tidak menerima Bosda karena tiap tahunnya sudah mendapat dana khusus dari Pemerrintah DIY. Sifatnya yang sebagai sekolah negeri membuat SLB negeri memang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk memenuhi semua kebutuhan sekolah," tuturnya.
(rsa)