Kampung Cinengah rawan longsor
Jum'at, 21 Desember 2012 - 07:45 WIB

Kampung Cinengah rawan longsor
A
A
A
Sindonews.com – Kawasan di Kampung Cinengah RT07/03, Desa Talagasari, Kecamatan Banjarwangi, terbilang rawan longsor. Beberapa tahun silam, longsor karena retakan tanah juga pernah terjadi di daerah tersebut.
Camat Banjarwangi Dadang Herawan mengaku, saat itu warga yang bermukim di kawasan tersebut direlokasi ke tanah milik desa yang lokasinya masih berada di Kampung Cinengah. Namun, karena alasan kesulitan air dan memperoleh listrik, warga membandel dan kembali ke rumah mereka yang berada di areal longsoran.
“Ancaman ini sebenarnya murni disebabkan oleh kesalahan warga sendiri. Sudah tahu pernah terjadi longsor dan daerahnya berada di titik miring, tapi mereka malah kembali ke lokasi itu,” kata Dadang saat dihubungi jumat (21/12/2012).
Adanya ancaman longsor saat ini, kata dia, membuat pihaknya menetapkan kawasan tersebut sebagai daerah berbahaya untuk kembali ditinggali. Saat ini, warga yang rumahnya terancam telah diungsikan berikut seluruh isi perabot rumahnya.
“Mereka sudah berada di lokasi aman sekarang. Rumahnya dalam kondisi kosong,” ucapnya.
Ancaman longsor di kawasan ini setidaknya mengancam enam rumah panggung milik warga dan sebuah mesjid. Dari informasi terakhir, mesjid di permukiman tersebut telah miring.
“Kami masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah. Belum ada bantuan. Baru pencegahan saja, yaitu dengan cara diungsikan ke lokasi aman,” katanya.
Enam rumah milik warga yang terancam dan telah dikosongkan ini adalah milik Nunu (43), Bibah (40), Mulyana (25), Narsih (65), Abid (37), dan Juriyah (50). Jumlah total jiwa dari keenam KK yang diungsikan tersebut adalah 25 orang.
Camat Banjarwangi Dadang Herawan mengaku, saat itu warga yang bermukim di kawasan tersebut direlokasi ke tanah milik desa yang lokasinya masih berada di Kampung Cinengah. Namun, karena alasan kesulitan air dan memperoleh listrik, warga membandel dan kembali ke rumah mereka yang berada di areal longsoran.
“Ancaman ini sebenarnya murni disebabkan oleh kesalahan warga sendiri. Sudah tahu pernah terjadi longsor dan daerahnya berada di titik miring, tapi mereka malah kembali ke lokasi itu,” kata Dadang saat dihubungi jumat (21/12/2012).
Adanya ancaman longsor saat ini, kata dia, membuat pihaknya menetapkan kawasan tersebut sebagai daerah berbahaya untuk kembali ditinggali. Saat ini, warga yang rumahnya terancam telah diungsikan berikut seluruh isi perabot rumahnya.
“Mereka sudah berada di lokasi aman sekarang. Rumahnya dalam kondisi kosong,” ucapnya.
Ancaman longsor di kawasan ini setidaknya mengancam enam rumah panggung milik warga dan sebuah mesjid. Dari informasi terakhir, mesjid di permukiman tersebut telah miring.
“Kami masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah. Belum ada bantuan. Baru pencegahan saja, yaitu dengan cara diungsikan ke lokasi aman,” katanya.
Enam rumah milik warga yang terancam dan telah dikosongkan ini adalah milik Nunu (43), Bibah (40), Mulyana (25), Narsih (65), Abid (37), dan Juriyah (50). Jumlah total jiwa dari keenam KK yang diungsikan tersebut adalah 25 orang.
(ysw)