Jembatan putus, warga terancam kelaparan
Rabu, 28 November 2012 - 18:44 WIB

Jembatan putus, warga terancam kelaparan
A
A
A
Sindonews.com – Putusnya jembatan Sungai Cisangggiri membuat warga Kampung Cadas Bodas, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibalong, Garut terancam kelaparan. Pasokan bahan makanan tidak masuk ke wilayah mereka sehingga mereka terpaksa mengkonsumsi singkong.
“Di warung-warung beras kosong. Jadi, masing-masing warga terpaksa harus membelinya ke pusat kota yang lumayan jauh dengan jalan kaki. Itu juga dilakukan dengan cara memaksakan diri masuk dan terjun ke dalam Sungai Cisanggiri selebar 130 meter,” kata warga Kampung Cadas Bodas RT2/5, Budiman Yunus di rumahnya, Rabu (28/11/2012).
Diungkapkan Budiman, kondisi rawan pangan ini diperparah dengan belum dimulainya masa panen padi. Pasalnya, saat ini warga yang memiliki sawah baru memulai masa tanam.
Tak jarang, warga sering kali pinjam meminjang beras kepada tetangganya bila tidak sempat membelinya. Selain beras, kata Budi, bahan makanan pokok seperti singkong dan pisang juga dijadikan pengganti bahan makanan pokok.
Warga Kampung Cadas Bodas, Rosmanah (45) mengaku, keluarganya selalu mengonsumsi singkong goreng atau rebus bila belum sempat membeli beras.
Menurut Rosmanah, ketiadaan akses jembatan tidak hanya menyebabkan ia sekeluarga kesulitan memperoleh beras, tetapi juga menghambat anggota keluarganya yang sakit untuk berobat ke puskesmas di pusat kota Kecamatan Cibalong.
“Kami berharap pemerintah memberikan jembatan untuk sarana transportasi di kampung,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Yusef Ruslan mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah memberikan bantuan dana sebesar Rp400 juta ke APBD Perubahan Garut 2012 di September lalu.
Ia menegaskan, dalam waktu dekat jembatan baru akan dibangun melintang di atas Sungai Cisanggiri.
“Di warung-warung beras kosong. Jadi, masing-masing warga terpaksa harus membelinya ke pusat kota yang lumayan jauh dengan jalan kaki. Itu juga dilakukan dengan cara memaksakan diri masuk dan terjun ke dalam Sungai Cisanggiri selebar 130 meter,” kata warga Kampung Cadas Bodas RT2/5, Budiman Yunus di rumahnya, Rabu (28/11/2012).
Diungkapkan Budiman, kondisi rawan pangan ini diperparah dengan belum dimulainya masa panen padi. Pasalnya, saat ini warga yang memiliki sawah baru memulai masa tanam.
Tak jarang, warga sering kali pinjam meminjang beras kepada tetangganya bila tidak sempat membelinya. Selain beras, kata Budi, bahan makanan pokok seperti singkong dan pisang juga dijadikan pengganti bahan makanan pokok.
Warga Kampung Cadas Bodas, Rosmanah (45) mengaku, keluarganya selalu mengonsumsi singkong goreng atau rebus bila belum sempat membeli beras.
Menurut Rosmanah, ketiadaan akses jembatan tidak hanya menyebabkan ia sekeluarga kesulitan memperoleh beras, tetapi juga menghambat anggota keluarganya yang sakit untuk berobat ke puskesmas di pusat kota Kecamatan Cibalong.
“Kami berharap pemerintah memberikan jembatan untuk sarana transportasi di kampung,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Yusef Ruslan mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah memberikan bantuan dana sebesar Rp400 juta ke APBD Perubahan Garut 2012 di September lalu.
Ia menegaskan, dalam waktu dekat jembatan baru akan dibangun melintang di atas Sungai Cisanggiri.
(ysw)