Nelayan Pangkep kepergok bawa bondet

Nelayan Pangkep kepergok bawa bondet
A
A
A
Sindonews.com - Satuan polisi perairan (Satpol air) Polresta Pangkep mengamankan seorang pria Damo Bin Mursalim Alias Cali (21) karena terbukti membawa bom ikan (bondet) saat mencari ikan.
Warga Pulau Sanane, Desa Mattirolangi, Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep ini, Sulawesi Selatan, diamankan petugas Pangkep pada operasi Jaring Lipu.
Kepala Satuan Polisi Air (Kasatpolair) AKP Darwis Akib saat ditemui wartawan mengatakan, pelaku tertangkap tangan saat akan melaksanakan aksinya di perairan antara Pulau Sanane dan Pulau Sarappo.
Ketika dipergoki, Damo berusaha membuang bahan peledak berisikan amunium nitrate, sumbu dan detonator.
"Kami mengamankan satu orang pelaku, beserta barang bukti lima botol bahan peledak," papar Darwis, Kamis (27/9/2012).
Darwis menuturkan, dalam aksi pelaku tidak bekerja sendiri. Dia ditemani saudara kandungnya Dolahi, yang sudah ditetapkan menjadi tersangka.
"Kami masih mengejar satu pelaku lainnya. Dia berhasil kabur," jelasnya.
Kepada polisi, Damo mengaku baru pertama kali melakukan aksinya. Itupun karena saudaranya yang mengajak. Sebelumnya Damo sempat berkelit jika bahan peledak itu miliknya. Setelah didesak, akhirnya Damo mengakuinya.
"Isteri saya di rumah, tidak tahu kalau saya ditahan polisi. Padahal dia sedang hamil muda. Saya tidak tahu kalau kegiatan yang saya lakukan ini melanggar hukum," ujarnya.
Kapolres Pangkep, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Idil Tabransyah menambahkan, pelaku akan dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Darurat No 12 tahun 1951 No 78 dengan ancaman hukuman kurungan pidana seumur hidup atau 20 tahun penjara.
"Pelaku terbukti melakukan tindak pidana membawa, menyimpan memiliki dan mengusai bahan peledak tanpa surat izin," tandas Idil.
Warga Pulau Sanane, Desa Mattirolangi, Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep ini, Sulawesi Selatan, diamankan petugas Pangkep pada operasi Jaring Lipu.
Kepala Satuan Polisi Air (Kasatpolair) AKP Darwis Akib saat ditemui wartawan mengatakan, pelaku tertangkap tangan saat akan melaksanakan aksinya di perairan antara Pulau Sanane dan Pulau Sarappo.
Ketika dipergoki, Damo berusaha membuang bahan peledak berisikan amunium nitrate, sumbu dan detonator.
"Kami mengamankan satu orang pelaku, beserta barang bukti lima botol bahan peledak," papar Darwis, Kamis (27/9/2012).
Darwis menuturkan, dalam aksi pelaku tidak bekerja sendiri. Dia ditemani saudara kandungnya Dolahi, yang sudah ditetapkan menjadi tersangka.
"Kami masih mengejar satu pelaku lainnya. Dia berhasil kabur," jelasnya.
Kepada polisi, Damo mengaku baru pertama kali melakukan aksinya. Itupun karena saudaranya yang mengajak. Sebelumnya Damo sempat berkelit jika bahan peledak itu miliknya. Setelah didesak, akhirnya Damo mengakuinya.
"Isteri saya di rumah, tidak tahu kalau saya ditahan polisi. Padahal dia sedang hamil muda. Saya tidak tahu kalau kegiatan yang saya lakukan ini melanggar hukum," ujarnya.
Kapolres Pangkep, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Idil Tabransyah menambahkan, pelaku akan dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Darurat No 12 tahun 1951 No 78 dengan ancaman hukuman kurungan pidana seumur hidup atau 20 tahun penjara.
"Pelaku terbukti melakukan tindak pidana membawa, menyimpan memiliki dan mengusai bahan peledak tanpa surat izin," tandas Idil.
(ysw)