Gubernur Sumbar Gelar Rakor Penanganan Penyebaran Covid-19

Jum'at, 20 Maret 2020 - 10:18 WIB
Gubernur Sumbar Gelar Rakor Penanganan Penyebaran Covid-19
Gubernur Sumbar Gelar Rakor Penanganan Penyebaran Covid-19
A A A
PADANG - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menggelar rakor tentang penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Istana Gubernuran, Senin (16/3/2020).

Turut Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Nasrul Abit, Sekretaris Daerah Sumatera Barat, Wali Kota Solok Zul Elfian bersama bupati/wali kota se-Sumbar, Dirut RS.M.Jamil, Dirut RS Ahmad Mochtar dan stakeholder terkait.

Gubernur Irwan menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari RSUP M.Djamil, Padang dan RSUD Achmad Muchtar, Bukittinggi belum ada yang positif virus corona. "Tadi memang disampaikan oleh pihak RSUP M. Djamil, bahwa memang ada 10 orang yang masuk untuk di isolasi, 7 pasien Mers dan 3 baru suspect corona, termasuk yang di RSUD Achmad Mochtar, setelah di cek hanya demam biasa" ungkap Irwan Prayitno.

Irwan juga menyampaikan sesuai surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI bahwa ada beberapa tingkatan, yakni ringan, sedang dan tinggi di satuan pendidikan. Tingkatan ringan maksudnya belum ada yang terjangkit, maka hal dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Untuk tingkat sedang berarti sudah ada yang terduga terkena dan yang harus dilakukan adalah diperiksa atau di cek. Sedangkan tingkat tinggi merupakan yang sudah terjangkit, disini hal yang dilakukan adalah meliburkan satu kelas selama 14 hari, dan selama 14 tersebut dilakukan pemeriksaan kepada teman-teman sekolah, sehingga dapat terpantau.

"Dengan arti lain tidak secara umum sekolah yang diliburkan, karena perlu suatu kebijakan yang proposional" ujar Irwan Prayitno.

Karena masih belum ada yang positif terkena hingga saat ini, maka Gubernur, Bupati dan Walikota sepakat sekolah masih belum diliburkan, karena berkaitan dengan pelaksanaan ujian nasional SMK, SMA dan SMP. Namun bila ada, maka melalui protap yang disampaikan Menteri tadi, satuan pendidikannya mungkin diliburkan.

"Untuk penjagaan diberbagai tempat, seperti di BIM sendiri pada kedatangan domestik sudah disediakan thermogun untuk memeriksa orang yang datang dari luar sumbar. Sedangkan yang datang dari luar negeri pengawasan nya lebih ketat dibadingkan dengan negara lain. Untuk pelabuhan- pelabuhan sudah dilakukan SOP melalui KKP di teluk bayur, pelabuhan Muaro, Bunguih, dan juga Mentawai" jelasnya.

Selain itu Gubernur menjelaskan bahwa saat ini sudah dilakukan gerakan bersama yang akan dilakukan di daerah perbatasan. Informasi yang disampaikan oleh Bupati Dharmasraya bersama Forkompimda, mereka melakukan kegiatan-kegiatan, diantaranya membersihkan kamar mandi yang ada dihotel, dan restoran-restoran yang merupakan tempat transit bagi orang-orang dari luar yang datang dengan disinfektan, dan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada diperbatasan. Selain itu, dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan hal yang sama oleh Pemkab Lima Puluh Kota di daerah Pangkalan perbatasan dengan Pekanbaru.

Untuk Sektor Pariwisata sudah disepakati bersama akan tetap dibuka karena dampaknya terhadap ekonomi masyarakat, hanya saja pengawasan diperketat kepada mereka yang datang, terutama yang dari luar Sumbar. " Kita akan meminta bantuan dari travel agent, hotel-hotel dan juga tempat wisata agar bisa mengecek setiap pengunjung, sehingga nanti kalau diketahui atau terdetect langsung diproses. Jadi pengawasannya lebih kepada orang yang datang melalui tempat wisata, dan ini pun di serahkan sepenuhnya kepada Bupati Walikota, apabila nanti melihat sistuasi dan kondisi tidak lagi bagus, bisa membuat tindakan yang dianggap perlu" tutur Irwan

Untuk kegiatan di pemerintahan, Gubernur juga mengimbau Bupati dan Wali Kota untuk mengurangi kegiatan yang sifat nya mengundang orang dari luar sumbar. Jika bisa ditunda lakukan saja, namun jika tidak bisa lagi maka perlu dilakukan pendekatan selektif tertutup. Kegiatan yang sifat nya umum dipertimbangkan untuk ditiadakan, misalnya festival langkisau, festival danau kembar dan lain-lain. Namun tetap semua itu diserahkan sepenuhnya kepada Bupati Walikota masing-masing.

Sedangkan untuk kegiatan nasional yang di Provinsi seperti Penastani, Harganas dan MTQ Nasional, Irwan berharap tidak terganggu karena pelaksanaannya masih bulan Juli, namun jika belum selesai maka akan dibicarakan kembali dengan pemerintah pusat terkait.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9033 seconds (0.1#10.140)