Kasus Rasisme, Tokoh Adat Sentani Minta Polisi Bertindak Tegas

Senin, 09 Maret 2020 - 15:41 WIB
Kasus Rasisme, Tokoh Adat Sentani Minta Polisi Bertindak Tegas
Kasus Rasisme, Tokoh Adat Sentani Minta Polisi Bertindak Tegas
A A A
JAYAPURA - Tokoh Adat Sentani Ondofolo Yanto Eluay meminta semua pihak menahan diri terkait isu dugaan rasisme yang diduga dilontarkan oknum guru di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Ondofolo Yanto Eluay menegaskan bahwa pihaknya telah membuat komitmen bersama seluruh tokoh adat di Sentani untuk menjaga Kamtibmas jelang PON Papua 2020. (Baca juga: Polda Tetapkan Oknum Pegawai Pemkot Surabaya Tersangka Ujaran Rasisme)

"Kepada semua pihak saya sampaikan untuk menahan diri, ini negara hukum, ada permasalahan laporkan ke pihak berwajib, jadi ikuti sesuai prosedur dan tahapan, tidak usah membuat langkah sendiri yang merugikan," tegas Ondofolo Yanto, Senin (9/3/2020).

Pihaknya meminta kepada aparat Kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus yang disinyalir telah disusupi paham lain ideologi ini. "Kedua belah pihak siapa yang bersalah. Kalau memang dari guru-guru yang mengeluarkan kata-kata yang mengandung rasial itu maka harus ditindak, termasuk oknum-oknum yang mencoba memprovokasi persoalan itu. Harus ditindak tegas," katanya.

Ondofolo Yanto dengan tegas menyampaikan bahwa setiap wilayah memiliki tatanan adat, termasuk di Kabupaten Jayapura. Sehingga semua masyarakat baik Papua ataupun non-Papua dan dari suku manapun harus menghormati dan menghargai keputusan adat Sentani.

"Dalam rangka PON 2020, sebagai tuan rumah kami berkomitmen menjaga kamtibmas agar tetap kondusif. Kami ondo sudah sepakat menjaga wilayah Adat Sentani tetap kondusif. Jadi siapapun yang datang di wilayah adat ini, saya sampaikan untuk menghargai dan menghormati keputusan kami Ondofolo," tegasnya.

Ditegaskannya lagi, jika persoalan dugaan rasial tersebut terus berkembang, maka Ondofolo Sentani bersama seluruh tokoh adat akan turun menyelesaikan. "Kalau memang situasi tidak terkendali kami dari tokoh adat akan melakukan langkah-langkah untuk meredam itu. Yang jelas, kami minta semua pihak tahan diri, jangan ada provokasi, ini negara hukim, biarkan diselesaikan dengan hukum. Kami para Ondo sudah sepakat menjaga kamtibmas, jadi jangan ada yang bermain isu," tandasnya.

Sebelumnya, informasi dugaan rasial terdengar di Sentani Kabupaten Jayapura, Sabtu (7/3) kemarin di salah satu sekolah di Sentani. Informasi dihimpun, saat gladi bersih pengukuhan Pramuka di lapangan Futsal sekolah, salah satu oknum guru melontarkan kalimat rasial saat para peserta tidak mengindahkan pemberitahuan sang guru.

Atas kejadian ini, oknum guru tersebut diminta menyampaikan permohonan maaf. Selain itu puluhan siswa menggelar aksi demo di sekolah dengan melengkapi diri sepanduk dan pengeras suara. Polres Jayapura langsung melalukan mediasi untuk menyelesaikan kasus tersebut.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5746 seconds (0.1#10.140)