Kisah Ikan Duyung Cantik di Danau Sentani yang Dulunya Adalah Lautan
loading...
A
A
A
SENTANI - Tahukah Anda, Danau Sentani yang berada bawah kaki Gunung Cyclop, Kabupaten Jayapura , Papua ini dulunya adalah Lautan.
Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, termasuk pihak Arkeologi Papua menegaskan hal ini. Peninggalan-peninggalan masa lampau berupaya lukisan dan ukiran hewan endemik dan temuan Arkeologi menyiratkan fakta terkait Danau Sentani. Termasuk cerita rakyat sekitar Danau Sentani. (Baca juga: Pesawat MAF Jatuh di Danau Sentani Papua, Pilot Warga Amerika Tewas )
Danau Sentani berada di bawah kaki Gunung Cyclop Kabupaten Jayapura dan masuk juga sebagian di wilayah Kota Jayapura. Berdasarkan data luas Danau Sentani mencapai 9.360 hektare dan berada pada ketinggian 75 meter di atas permukaan laut (mdpl). (Baca juga: Ketua Adat Mamta Tabi Papua Minta Hormati Proses Hukum 7 Terdakwa Demo Anarkis )
Hal-hal yang menyebut Danau Sentani dulunya adalah laut yakni cerita rakyat soal Hiu Gergaji yang melegenda. Hal ini bisa dilihat dari ukiran-ukiran hewan endemik laut, ukiran Putri Duyung dan penemuan Moluska oleh Peneliti di Kampung Dondai Distrik Waibu Kabupaten Jayapura.
Ukiran Putri Duyung berhasil ditemukan Balai Arkeologi Papua pada tiang rumah Obhee tu Rumah Adat Sentani di Dondai.
Motif Putri Duyung ini diukirkan pada tiang rumah adat yang diperkirakan peninggalan masa lalu. Ukiran Putri Duyung berwarna hitam dan putih. Putri duyung digambarkan sebagai perempuan cantik berambut tergerai indah mempesona, sedangkan bagian bawah berupa ikan berekor.
Seorang pegiat seni dan budaya leluhur Sentani Corry Ohee mengaku, nenek moyang Suku Sentani berasal dari lautan teduh atau wilayah Pasifik. Berdasarkan cerita turun temurun, mereka berlayar ke Danau Sentani yang dulunya adalah lautan.
"Nenek moyang kami orang Pasifik. Jadi dulu ini (Danau Sentani) adalah laut. Ukiran Putri Duyung ini menggambarkan sejarah masa lalu. Dan kemungkinan memang ada Putri Duyung di sini," kata Corry.
Hal senada dikatakan Daud Wally, tokoh masyarakat Kampung Dondai. Dikatakan bahwa leluhur masyarakat Sentani bagian barat ada yang berasal dari Pasifik atau biasa disebut Lautan Teduh. Dengan menggunakan perahu, nenek moyang Sentani melaut dan tiba di Sentani. Ukiran Putri Duyung adalah salah satu ukiran peninggalan yang menyiratkan itu.
"Ukiran putri duyung berfungsi sebagai pengingat bahwa leluhur masyarakat Sentani berasal dari Pasifik di sebelah timur Sentani. Saat ini putri duyung telah menjadi lambang marga di Danau Sentani bagian barat," kata dia.
Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, termasuk pihak Arkeologi Papua menegaskan hal ini. Peninggalan-peninggalan masa lampau berupaya lukisan dan ukiran hewan endemik dan temuan Arkeologi menyiratkan fakta terkait Danau Sentani. Termasuk cerita rakyat sekitar Danau Sentani. (Baca juga: Pesawat MAF Jatuh di Danau Sentani Papua, Pilot Warga Amerika Tewas )
Danau Sentani berada di bawah kaki Gunung Cyclop Kabupaten Jayapura dan masuk juga sebagian di wilayah Kota Jayapura. Berdasarkan data luas Danau Sentani mencapai 9.360 hektare dan berada pada ketinggian 75 meter di atas permukaan laut (mdpl). (Baca juga: Ketua Adat Mamta Tabi Papua Minta Hormati Proses Hukum 7 Terdakwa Demo Anarkis )
Hal-hal yang menyebut Danau Sentani dulunya adalah laut yakni cerita rakyat soal Hiu Gergaji yang melegenda. Hal ini bisa dilihat dari ukiran-ukiran hewan endemik laut, ukiran Putri Duyung dan penemuan Moluska oleh Peneliti di Kampung Dondai Distrik Waibu Kabupaten Jayapura.
Ukiran Putri Duyung berhasil ditemukan Balai Arkeologi Papua pada tiang rumah Obhee tu Rumah Adat Sentani di Dondai.
Motif Putri Duyung ini diukirkan pada tiang rumah adat yang diperkirakan peninggalan masa lalu. Ukiran Putri Duyung berwarna hitam dan putih. Putri duyung digambarkan sebagai perempuan cantik berambut tergerai indah mempesona, sedangkan bagian bawah berupa ikan berekor.
Seorang pegiat seni dan budaya leluhur Sentani Corry Ohee mengaku, nenek moyang Suku Sentani berasal dari lautan teduh atau wilayah Pasifik. Berdasarkan cerita turun temurun, mereka berlayar ke Danau Sentani yang dulunya adalah lautan.
"Nenek moyang kami orang Pasifik. Jadi dulu ini (Danau Sentani) adalah laut. Ukiran Putri Duyung ini menggambarkan sejarah masa lalu. Dan kemungkinan memang ada Putri Duyung di sini," kata Corry.
Hal senada dikatakan Daud Wally, tokoh masyarakat Kampung Dondai. Dikatakan bahwa leluhur masyarakat Sentani bagian barat ada yang berasal dari Pasifik atau biasa disebut Lautan Teduh. Dengan menggunakan perahu, nenek moyang Sentani melaut dan tiba di Sentani. Ukiran Putri Duyung adalah salah satu ukiran peninggalan yang menyiratkan itu.
"Ukiran putri duyung berfungsi sebagai pengingat bahwa leluhur masyarakat Sentani berasal dari Pasifik di sebelah timur Sentani. Saat ini putri duyung telah menjadi lambang marga di Danau Sentani bagian barat," kata dia.