Permukiman Diserang OPM, 790 Warga Pedalaman Timika Mengungsi ke Polsek Tembagapura
A
A
A
TIMIKA - Ratusan warga di Pedalaman Pegunungan Timika, Papua mengungsi ke Polsek Tembagapura karena takut dengan kekejaman Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka. Sebelumnya KKSB Organisasi Papua Merdeka (OPM) turun gunung melakukan penyerangan mulai Senin (2/3/2020) ke sejumlah wilayah Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Hingga Jumat malam (6/3/2020) jumlah warga yang mengungsi ada sekitar 790 orang. Jumlah ini terdiri dari terdiri dari 100 anak - anak, 370 wanita dan 320 laki- laki. (Baca: Usai Berondong Mobil Polisi, OPM Tembaki Polsek Tembagapura)
Sebelumnya pada Jumat pagi terlihat sebanyak 30 warga melewati jalur dari Utikini menuju ke Polsek Tembagapura pada pukul 05.00 WIT dan disambut oleh personel piket dan siaga Polsek Tembagapura.
Agus Beanal salah satu warga mengatakan alasan warga kampung mengungsi dan meminta bantuan untuk diturunkan ke Timika. "Suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKSB yang sudah menempati dan mengganggu warga kampung bahkan mereka (OPM) meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," kata dia.
"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kesigapan pihak kepolisian dan TNI dalam membantu mengamankan dan mengevakuasi masyarakat mulai dari dini hari hingga terang," ungkapnya.
Sementara Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan, warga yang bertempat tinggal di Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kimbeli dan Banti, kemungkinan besok akan ada lagi yang akan datang.
"Hasil koordinasi dengan CLO PT Freeport Indonesia disiapkan sebanyak 13 bus PT Freeport yang akan digunakan untuk warga yang akan mengungsi ke Timika selanjutnya di Timika juga sudah disiapkan kendaraan truk yang akan mengantar masyarakat hingga kekediaman mereka di Kota Timika seperti ke SP5, SP 12, Kwamki, dan daerah lain, juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus kami siapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika, “ kata Kapolsek Tembagapura.
Hingga Jumat malam (6/3/2020) jumlah warga yang mengungsi ada sekitar 790 orang. Jumlah ini terdiri dari terdiri dari 100 anak - anak, 370 wanita dan 320 laki- laki. (Baca: Usai Berondong Mobil Polisi, OPM Tembaki Polsek Tembagapura)
Sebelumnya pada Jumat pagi terlihat sebanyak 30 warga melewati jalur dari Utikini menuju ke Polsek Tembagapura pada pukul 05.00 WIT dan disambut oleh personel piket dan siaga Polsek Tembagapura.
Agus Beanal salah satu warga mengatakan alasan warga kampung mengungsi dan meminta bantuan untuk diturunkan ke Timika. "Suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKSB yang sudah menempati dan mengganggu warga kampung bahkan mereka (OPM) meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," kata dia.
"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kesigapan pihak kepolisian dan TNI dalam membantu mengamankan dan mengevakuasi masyarakat mulai dari dini hari hingga terang," ungkapnya.
Sementara Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan, warga yang bertempat tinggal di Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kimbeli dan Banti, kemungkinan besok akan ada lagi yang akan datang.
"Hasil koordinasi dengan CLO PT Freeport Indonesia disiapkan sebanyak 13 bus PT Freeport yang akan digunakan untuk warga yang akan mengungsi ke Timika selanjutnya di Timika juga sudah disiapkan kendaraan truk yang akan mengantar masyarakat hingga kekediaman mereka di Kota Timika seperti ke SP5, SP 12, Kwamki, dan daerah lain, juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus kami siapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika, “ kata Kapolsek Tembagapura.
(sms)