Proses Rehabilitasi Selesai, 5 Orangutan Dilepas ke Habitat Aslinya di Nanga Pino Kalbar
A
A
A
KABUPATEN MELAWI - Setelah menjalani proses rehabilitasi, 5 orangutan dilepas kembali ke habitat aslinya di Nangi Pino, Resort Mentatai, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Senin (17/2/2020).
Proses pelepasan 5 orangutan dilakukan tim dari Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Kalbar dan Mitra Air Indonesia melewati wilayah yang terjal.
Pasangan anak-induk asuh orangutan bernama Monti dan Anggun, sedangkan tiga orangutan lain bernama Merah, Ujang dan Utat Juta. Kepala BTNBBBR Agung Nugroho mengatakan, pelepasliaran 5 orangutan dilakukan melalui serangkaian kegiatan dan kajian.
"Proses rehabilitasi sampai pelepasliaran bisa memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bahkan, proses rehabilitasi juga tidak bisa dibilang singkat. Prosesnya bisa mencapai 7 hingga 8 tahun, tergantung kemampuan masing-masing orangutan," ujar Agung Nugroho.
Dia melanjutkan, ketika pelepasliaran dilakukan bukan berarti pekerjaan selesai. Namun, tim monitoring akan bekerja tetap selama satu hingga dua tahun untuk memastikan setiap orangutan yang dilepasliarkan dapat beradaptasi dengan habitat barunya.
Proses pelepasan 5 orangutan dilakukan tim dari Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Kalbar dan Mitra Air Indonesia melewati wilayah yang terjal.
Pasangan anak-induk asuh orangutan bernama Monti dan Anggun, sedangkan tiga orangutan lain bernama Merah, Ujang dan Utat Juta. Kepala BTNBBBR Agung Nugroho mengatakan, pelepasliaran 5 orangutan dilakukan melalui serangkaian kegiatan dan kajian.
"Proses rehabilitasi sampai pelepasliaran bisa memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bahkan, proses rehabilitasi juga tidak bisa dibilang singkat. Prosesnya bisa mencapai 7 hingga 8 tahun, tergantung kemampuan masing-masing orangutan," ujar Agung Nugroho.
Dia melanjutkan, ketika pelepasliaran dilakukan bukan berarti pekerjaan selesai. Namun, tim monitoring akan bekerja tetap selama satu hingga dua tahun untuk memastikan setiap orangutan yang dilepasliarkan dapat beradaptasi dengan habitat barunya.
(zil)