Warga Pulau Enggano Ancam Pisah dari Kabupaten Bengkulu Utara

Jum'at, 07 Februari 2020 - 03:37 WIB
Warga Pulau Enggano Ancam Pisah dari Kabupaten Bengkulu Utara
Warga Pulau Enggano Ancam Pisah dari Kabupaten Bengkulu Utara
A A A
BENGKULU - Warga Pulau Enggano mengancam akan keluar dari wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Ketegasan ini diambil akibat lumpuhnya perekonomian, imbas dari kelangkaan Bahan Bakar Minyak dalam satu bulan terakhir.

Pernyataan sikap ditegaskan saat aksi demonstrasi kedua yang dilakukan masyarakat setempat di depan kantor Kecamatan Enggano, Kamis (6/2/2020). "Harapan kami baik pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi maupun pusat agar benar-benar memperhatikan kami rakyat pulau Enggano. Luar biasa yang kami rasakan saat ini, seolah-olah kami ini tidak masuk kedalam lingkaran wilayah Republik Indonesia," kata kordinator aksi, Suwaidi Ka' arubi.

Selain padamnya listrik, tidak adanya ketersediaan BBM memicu lumpuhnya perekonomian masyarakat yang mengantungkan hidup dari melaut. Sebagian besar pelajar dari berbagai jenjang pendidikan pun menghadapi kesulitan saat menuju sekolah.

Aksi damai yang diikuti ratusan warga dari 4 Desa ini menuntut Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten segera mendistribusikan BBM, guna menanggulangi kekosongan pasokan untuk berbagai jenis BBM di Pulau Enggano.

Selain itu, hingga saat ini masyarakat setempat menilai belum merasakan kemajuan pembangunan Pulau Enggano, kondisi ini dirasa berbanding terbalik jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Bengkulu Utara maupun sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu.

Dalam butir catatan terakhir, warga meminta keseriusan Pemerintah Kabupaten dalam mengolah dan memajukan Kecamatan Pulau Enggano, apabila tidak ada tanggapan, maka seluruh Elemen Masyarakat Enggano, baik dari Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda akan menyatakan melepaskan diri dari Kabupaten Bengkulu Utara.

Otoritas Keamanan setempat menegaskan aksi demontrasi yang diikuti ratusan warga berlangsung tertib. Seluruh pihak diharapkan dapat menahan diri, mencari solusi terbaik untuk terbaik kepentingan masyarakat Pulau Enggano.

"Memang benar, kekosongan bahan bakar minyak di Enggano terjadi sejak satu bulan terakhir. Aksi berlangsung damai dan tertib," sampai Komandan Distrik Militer 0423 Bengkulu Utara, Letkol Inf Agung Saksono.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5585 seconds (0.1#10.140)