Gempa M5,1 Guncang Bengkulu, BPBD Belum Terima Laporan Dampak Kerusakan
loading...
![Gempa M5,1 Guncang Bengkulu,...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/03/03/174/1037007/gempa-m51-guncang-bengkulu-bpbd-belum-terima-laporan-dampak-kerusakan-ggm.webp)
Gempa tektonik dengan Magnitudo (M) 5,1 mengguncang wilayah Pantai Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Jumat 3 Maret 2023, pukul 07.36 WIB. (Ist)
A
A
A
BENGKULU - Gempa tektonik dengan Magnitudo (M) 5,1 mengguncang wilayah Pantai Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu , Jumat 3 Maret 2023, pukul 07.36 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Di mana episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,80° LS ; 101,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Kilometer (Km) arah Barat Daya Bengkulu, pada kedalaman 58 km.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda, BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Sabar Ardiansyah mengatakan, dngan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Sabar, Jumat (3/2/2023).
Gempa bumi ini, terang Sabar, berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Kabupaten Bengkulu Utara dengan skala intensitas III MMI Kabupaten Kepahiang dan Curup Kabupaten Rejang Lebong, dengan skala intensitas II-III MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Sabar.
Sabar menjelaskan, hingga pukul 08.30 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Sabar.
Baca Juga: Gempa M5,1 Guncang Bengkulu, Pusat di Kedalaman 12 Km.
Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah mengatakan, belum ada menerima laporan dampak gempa M5,1. Baik kerusakan bangunan sarana kesehatan, pendidikan, perkantoran, maupun pemukiman penduduk. "Belum ada laporan dampak gempa. Kami masih memonitoring di lapangan," pungkas Khristian.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Di mana episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,80° LS ; 101,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Kilometer (Km) arah Barat Daya Bengkulu, pada kedalaman 58 km.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda, BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Sabar Ardiansyah mengatakan, dngan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Sabar, Jumat (3/2/2023).
Gempa bumi ini, terang Sabar, berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Kabupaten Bengkulu Utara dengan skala intensitas III MMI Kabupaten Kepahiang dan Curup Kabupaten Rejang Lebong, dengan skala intensitas II-III MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Sabar.
Sabar menjelaskan, hingga pukul 08.30 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Sabar.
Baca Juga: Gempa M5,1 Guncang Bengkulu, Pusat di Kedalaman 12 Km.
Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah mengatakan, belum ada menerima laporan dampak gempa M5,1. Baik kerusakan bangunan sarana kesehatan, pendidikan, perkantoran, maupun pemukiman penduduk. "Belum ada laporan dampak gempa. Kami masih memonitoring di lapangan," pungkas Khristian.
(nag)