Pascaperusakan, Tempat Ibadah di Griya Agape Minahasa Utara Mulai Diperbaiki
A
A
A
MINAHASA UTARA - Perintah Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto agar bangunan tempat ibadah (Musala Al Hidayah) di Griya Agape, Tumaluntung, Minahasa Utara yang sempat dirusak massa segera diperbaiki akhirnya terealisasi.
Personel Polres Minahasa Utara, Kodim 1310/Bitung bersama warga masyarakat sejak pagi telah memperbaiki balai pertemuan yang dijadikan Musala Al Hidayah di Perum Agape Griya Tumaluntung, Jumat (31/1/2020). (Baca juga: Tokoh Masyarakat Sesalkan Kasus Dugaan Perusakan Musala di Minahasa Utara)
Pantauan SINDOnews langsung di lokasi, perbaikan dilakukan pada bagian kusen jendela yang terbuat dari baja ringan dan pagar. Proses perbaikan dipantau langsung para petinggi Polda Sulut didampingi Kapolres Minahasa Utara AKBP Grace Rahakbau dan Dandim 1310/Bitung Letkol Inf Kusnandar Hidayat, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast serta pihak pemerintah kelurahan setempat. (Baca juga: Kapolda Sulut Jamin Keamanan Beribadah Umat Islam di Minahasa Utara)
Kapolres mengatakan, perbaikan ini direncanakan sejak Kamis (30/1/2020). "Rekonsiliasi ini kami lakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat luar bahwa kompleks Perum Agape Griya ini sekarang aman," ujarnya.
Masyarakat, lanjutnya, baik yang Muslim maupun Nasrani bekerjasama dengan TNI-Polri untuk melakukan perbaikan balai pertemuan yang dirusak Rabu malam (29/1/2020). (Baca juga: Kodam Siagakan 5 Peleton Pasukan Zipur, Kavaleri dan Raider di Minahasa Utara)
Kapolres mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong atau hoaks terkait kejadian di Perum Griya Agape. "Silahkan update tentang berita-berita terbaru, sehingga mengetahui bahwa saat ini komplek Agape sudah tidak ada lagi ketegangan," tegasnya.
Selain iu, Abraham meminta masyarakat luar yang tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian di Perum Agape Griya ini, tidak perlu datang ke lokasi (Perum Agape Griya) karena dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru. "Sementara masyarakat di dalam (kompleks) sini sudah saling hidup rukun kembali, yang muslim maupun nasrani sudah kembali bekerjasama, bersilaturahmi untuk memberikan yang terbaik bagi kompleks Griya Agape" tuturnya.
Ditambahkan Kapolres, pihaknya mendapat dukungan perkuatan personel dari Polda Sulut, Polresta Manado dan Polres Bitung. Personel tersebut disiagakan untuk mengantisipasi perkembangan situasi.
Dan atas perintah Kapolda Sulut, sambung Kapolres, bagi personel Polres Minut yang beragama Islam melaksanakan salat Jumat di seluruh masjid di wilayah Minahasa Utara dengan menggunakan pakaian dinas. "Sehingga bisa membaur dan memberikan imbauan kepada masyarakat bahwa wilayah Minahasa Utara sudah dalam keadaan aman," jelasnya.
Personel Polres Minahasa Utara, Kodim 1310/Bitung bersama warga masyarakat sejak pagi telah memperbaiki balai pertemuan yang dijadikan Musala Al Hidayah di Perum Agape Griya Tumaluntung, Jumat (31/1/2020). (Baca juga: Tokoh Masyarakat Sesalkan Kasus Dugaan Perusakan Musala di Minahasa Utara)
Pantauan SINDOnews langsung di lokasi, perbaikan dilakukan pada bagian kusen jendela yang terbuat dari baja ringan dan pagar. Proses perbaikan dipantau langsung para petinggi Polda Sulut didampingi Kapolres Minahasa Utara AKBP Grace Rahakbau dan Dandim 1310/Bitung Letkol Inf Kusnandar Hidayat, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast serta pihak pemerintah kelurahan setempat. (Baca juga: Kapolda Sulut Jamin Keamanan Beribadah Umat Islam di Minahasa Utara)
Kapolres mengatakan, perbaikan ini direncanakan sejak Kamis (30/1/2020). "Rekonsiliasi ini kami lakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat luar bahwa kompleks Perum Agape Griya ini sekarang aman," ujarnya.
Masyarakat, lanjutnya, baik yang Muslim maupun Nasrani bekerjasama dengan TNI-Polri untuk melakukan perbaikan balai pertemuan yang dirusak Rabu malam (29/1/2020). (Baca juga: Kodam Siagakan 5 Peleton Pasukan Zipur, Kavaleri dan Raider di Minahasa Utara)
Kapolres mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong atau hoaks terkait kejadian di Perum Griya Agape. "Silahkan update tentang berita-berita terbaru, sehingga mengetahui bahwa saat ini komplek Agape sudah tidak ada lagi ketegangan," tegasnya.
Selain iu, Abraham meminta masyarakat luar yang tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian di Perum Agape Griya ini, tidak perlu datang ke lokasi (Perum Agape Griya) karena dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru. "Sementara masyarakat di dalam (kompleks) sini sudah saling hidup rukun kembali, yang muslim maupun nasrani sudah kembali bekerjasama, bersilaturahmi untuk memberikan yang terbaik bagi kompleks Griya Agape" tuturnya.
Ditambahkan Kapolres, pihaknya mendapat dukungan perkuatan personel dari Polda Sulut, Polresta Manado dan Polres Bitung. Personel tersebut disiagakan untuk mengantisipasi perkembangan situasi.
Dan atas perintah Kapolda Sulut, sambung Kapolres, bagi personel Polres Minut yang beragama Islam melaksanakan salat Jumat di seluruh masjid di wilayah Minahasa Utara dengan menggunakan pakaian dinas. "Sehingga bisa membaur dan memberikan imbauan kepada masyarakat bahwa wilayah Minahasa Utara sudah dalam keadaan aman," jelasnya.
(shf)