Ternyata Pengukuhan Raja Agung Sejagat dilakukan di Kompleks Candi Dieng
A
A
A
BANJARNEGARA - Pengukuhan Toto Santoso sebagai Raja Keraton Agung Sejagat ternyata dilakukan di Kompleks Candi Dieng. Hal ini disampaikan oleh Kepala UPT pengelola obyek Wisata Dieng Aryadi. Menurut Aryadi, sebelumnya dari panitia mengajukan izin untuk melakukan kegiatan di lokasi Dieng, dalam izin dan pemberitahuan di tulisan untuk acara doa bersama dan pengukuhan raja. (Baca: Usai Pinjam Uang Rp1,3 Miliar, Raja Keraton Agung Sejagat Kabur)
"Pengukuhan Raja Keraton Agung Sejagat ini memang dilakukan di Dieng, ada surat yang masuk ke kami. Dan kamipun bersama warga sempat menyaksikan prosesinya yang diawali dengan pensucian, kirab hingga pengukuhan di kompleks candi," jelas Aryadi, Kamis (16/1/2020).
Diceritakan oleh Aryadi saat pelaksanaan pengukuhan ada sekitar 200 rombongan, banyak dari rombongan yang menginap di lokasi Dieng.
Saat pengukuhan diawali dengan pensucian diri di mata air Tuk Bimalukar, dilanjutkan kirab dan acara dengan mendirikan panggung di samping Candi Semar. Acara pengukuhan dilakukan pada saat usai Magrib dan saat Dieng tengah dilanda cuaca ekstrim munculnya embun es.
"Jadi pengukuhan dilakukan saat pas muncul embun es kami lupa tanggalnya sekitar bulan Juli, kami melihat dan mengikuti prosesinya, raja menggunakan pakaian dengan kain di belakang seperti tokoh Batman," tambah Aryadi.
Untuk kegiatan yang dilakukan Keraton Agung Sejagat, Aryadi memastikan mereka telah meminta izin pemakaian Kompleks Candi Arjuna di Dieng. Izin disampaikan ke BPCP Jateng dan Dinas Pariwisata Banjarnegara.
"Pengukuhan Raja Keraton Agung Sejagat ini memang dilakukan di Dieng, ada surat yang masuk ke kami. Dan kamipun bersama warga sempat menyaksikan prosesinya yang diawali dengan pensucian, kirab hingga pengukuhan di kompleks candi," jelas Aryadi, Kamis (16/1/2020).
Diceritakan oleh Aryadi saat pelaksanaan pengukuhan ada sekitar 200 rombongan, banyak dari rombongan yang menginap di lokasi Dieng.
Saat pengukuhan diawali dengan pensucian diri di mata air Tuk Bimalukar, dilanjutkan kirab dan acara dengan mendirikan panggung di samping Candi Semar. Acara pengukuhan dilakukan pada saat usai Magrib dan saat Dieng tengah dilanda cuaca ekstrim munculnya embun es.
"Jadi pengukuhan dilakukan saat pas muncul embun es kami lupa tanggalnya sekitar bulan Juli, kami melihat dan mengikuti prosesinya, raja menggunakan pakaian dengan kain di belakang seperti tokoh Batman," tambah Aryadi.
Untuk kegiatan yang dilakukan Keraton Agung Sejagat, Aryadi memastikan mereka telah meminta izin pemakaian Kompleks Candi Arjuna di Dieng. Izin disampaikan ke BPCP Jateng dan Dinas Pariwisata Banjarnegara.
(sms)