Bupati Pasangkayu Serahkan Dokumen Pembangunan Pelabuhan Ke Menseskab RI

Bupati Pasangkayu Serahkan Dokumen Pembangunan Pelabuhan Ke Menseskab RI
A
A
A
JAKARTA - Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa menyerahkan dokumen rencana pembangunan Pelabuhan Strategis Nasional kepada Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung, di Kantor Kementerian Seskab, Kamis (9/1/2020).
Agus Ambo Djiwa usai menyerahkan dokumen perencanaan pembangunan pelabuhan kepada Sindonews mengatakan, dokumen yang diserahkan merupakan rencana pembangunan pelabuhan strategis nasional di Kabupaten Pasangkayu sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota negara di Kalimantan Timur.
"Saya sudah menyerahkan dokumen perencanaan pembangunan pelabuhan di Kabupaten Pasangkayu yang merupakan pelabuhan strategis nasional, kepada Menseskab RI, Pramono Anum, yang nantinya akan diteruskan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk ditindaklanjuti,"tandasnya.
Agus juga menuturkan, pengembangan pelabuhan saat ini menjadi isu utama dalam mendorong daya saing perekonomian daerah dan nasional. Pelabuhan juga dapat mendukung perekonomian tingkat lokal dan nasional, mendorong pengembangan industri, menyediakan lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung bagi penduduk lokal, serta menghasilkan pendapatan bagi pemerintah daerah.
"Segala aktivitas pendaratan, perdagangan, dan pendistribusian barang-barang ke daerah konsumen antar wilayah dilaksanakan melalui pelabuhan. Peran pelabuhan terhadap pembangunan ekonomi daerah semakin besar seiring dengan semakin pentingnya pelabuhan dalam aktivitas logistik, khususnya transportasi intermoda atau multimoda,"jelas Agus Ambo Djiwa.
Atas dasar tersebut, untuk Kabupaten Pasangkayu dirinya sebagai kepala daetah berupaya kepada pemerintah pusat agar pelabuhan yang besar dan strategis bisa dibangun di Wilayah Kabupaten Pasangkayu. Dan saat ini pemkab telah menyediakan lahan kurang lebih 1000 ha untuk pelabuhan, di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu.
"Pembangunan Pelabuhan di Indonesia memberikan dampak positif terhadap peningkatan PDB per kapita, produktivitas tenaga kerja, serta mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan kemiskinan terutama untuk wilayah yang dekat dengan pelabuhan,"papar Agus Ambo Djiwa yang juga Kandidat Doktor Universitas Brawijaya ini.
Agus Ambo Djiwa usai menyerahkan dokumen perencanaan pembangunan pelabuhan kepada Sindonews mengatakan, dokumen yang diserahkan merupakan rencana pembangunan pelabuhan strategis nasional di Kabupaten Pasangkayu sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota negara di Kalimantan Timur.
"Saya sudah menyerahkan dokumen perencanaan pembangunan pelabuhan di Kabupaten Pasangkayu yang merupakan pelabuhan strategis nasional, kepada Menseskab RI, Pramono Anum, yang nantinya akan diteruskan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk ditindaklanjuti,"tandasnya.
Agus juga menuturkan, pengembangan pelabuhan saat ini menjadi isu utama dalam mendorong daya saing perekonomian daerah dan nasional. Pelabuhan juga dapat mendukung perekonomian tingkat lokal dan nasional, mendorong pengembangan industri, menyediakan lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung bagi penduduk lokal, serta menghasilkan pendapatan bagi pemerintah daerah.
"Segala aktivitas pendaratan, perdagangan, dan pendistribusian barang-barang ke daerah konsumen antar wilayah dilaksanakan melalui pelabuhan. Peran pelabuhan terhadap pembangunan ekonomi daerah semakin besar seiring dengan semakin pentingnya pelabuhan dalam aktivitas logistik, khususnya transportasi intermoda atau multimoda,"jelas Agus Ambo Djiwa.
Atas dasar tersebut, untuk Kabupaten Pasangkayu dirinya sebagai kepala daetah berupaya kepada pemerintah pusat agar pelabuhan yang besar dan strategis bisa dibangun di Wilayah Kabupaten Pasangkayu. Dan saat ini pemkab telah menyediakan lahan kurang lebih 1000 ha untuk pelabuhan, di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu.
"Pembangunan Pelabuhan di Indonesia memberikan dampak positif terhadap peningkatan PDB per kapita, produktivitas tenaga kerja, serta mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan kemiskinan terutama untuk wilayah yang dekat dengan pelabuhan,"papar Agus Ambo Djiwa yang juga Kandidat Doktor Universitas Brawijaya ini.
(atk)