Jembatan Putus, Pemprov Sumsel Koordinasi ke Kementerian PUPR Pinjam Jembatan Darurat
A
A
A
PALEMBANG - Respon cepat dilakukan Pemprov Sumsel melalui Dinas PUBM mengantisipasi musibah putusnya Jembatan Mulak Ulu, yang menghubungkan jalan lintas Kabupaten Lahat dengan Jalan lintas Muara Enim. Agar masyarakat tidak terisolir Dinas PUBM sudah menyiapkan sejumlah langkah-langkah penanganan sementara salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian BBPJN-5 Kementerian PUPR untuk pinjam pakai jembatan bailey. (Baca: Banjir Bandang Sebabkan Tanah Tergerus hingga Jembatan Mulak Ulu Ambruk)
Jembatan bailey sendiri merupakan jembatan rangka baja yang umumnya digunakan sebagai jembatan darurat yang bersifat sementara. Dengan jembatan ini diharapkan warga tidak terisolir sampai perbaikan jembatan dilakukan.
Tak hanya berkoordinasi meminjam jembatan bailey, Gubernur Herman Deru melalui Kepala Dinas PU BM Sumsel, Darma Budhi mengaku sudah melakukan Pemasangan rambu-rambu peringatan di beberapa titik rawan.
“Ya kita sudah siapkan langkah-langkah antisipasi penanganan Jembatan Ayek Mulak (ruas provinsi) yang putus akibat banjir. Seperti memasang rambu-rambu peringatan, pernyataan bencana dari kepala daerah setempat, melakukan koordinasi pinjam pakai jembatan bailey pada BBPJN-5 Kemen PUPR,” kata dia, Senin (30/12/2019).
Lebih jauh dikatakannya alternatif penggunaan jembatan bailey pada sikon ini akan dikoordinasikan di BBPJN-5.
”Kita sudah kontak juga dengan Kepala BBPJN untuk mohon peminjaman Jembatan darurat. Dan saat ini Kepala UPTD Lahat sudah di lokasi dan Kepala Bidang Jembatan sedang menuju ke lokasi,” timpalnya.
Seperti diketahui Jembatan Mulak Ulu atau dikenal Jembatan Ayek Muluk yaitu jembatan yang menghubungkan jalan lintas Kabupaten Lahat dengan Jalan lintas Kabupaten Muara Enim.
Putusnya jembatan diduga disebabkan air sungai meluap akibat hujan deras yang mengguyur dari malam hingga pagi. Tak hanya itu sejumlah rumah warga Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai juga dikabarkan ikut hanyut terbawa arus yang sangat deras.
Akibat putusnya jembatan ini sejumlah desa terisolir dan tidak bisa ke Lahat, seperti desa Lesung Batu, Airpuar, Pajar Bulan, Mengkenang dan Lawang Agung.
Jembatan bailey sendiri merupakan jembatan rangka baja yang umumnya digunakan sebagai jembatan darurat yang bersifat sementara. Dengan jembatan ini diharapkan warga tidak terisolir sampai perbaikan jembatan dilakukan.
Tak hanya berkoordinasi meminjam jembatan bailey, Gubernur Herman Deru melalui Kepala Dinas PU BM Sumsel, Darma Budhi mengaku sudah melakukan Pemasangan rambu-rambu peringatan di beberapa titik rawan.
“Ya kita sudah siapkan langkah-langkah antisipasi penanganan Jembatan Ayek Mulak (ruas provinsi) yang putus akibat banjir. Seperti memasang rambu-rambu peringatan, pernyataan bencana dari kepala daerah setempat, melakukan koordinasi pinjam pakai jembatan bailey pada BBPJN-5 Kemen PUPR,” kata dia, Senin (30/12/2019).
Lebih jauh dikatakannya alternatif penggunaan jembatan bailey pada sikon ini akan dikoordinasikan di BBPJN-5.
”Kita sudah kontak juga dengan Kepala BBPJN untuk mohon peminjaman Jembatan darurat. Dan saat ini Kepala UPTD Lahat sudah di lokasi dan Kepala Bidang Jembatan sedang menuju ke lokasi,” timpalnya.
Seperti diketahui Jembatan Mulak Ulu atau dikenal Jembatan Ayek Muluk yaitu jembatan yang menghubungkan jalan lintas Kabupaten Lahat dengan Jalan lintas Kabupaten Muara Enim.
Putusnya jembatan diduga disebabkan air sungai meluap akibat hujan deras yang mengguyur dari malam hingga pagi. Tak hanya itu sejumlah rumah warga Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai juga dikabarkan ikut hanyut terbawa arus yang sangat deras.
Akibat putusnya jembatan ini sejumlah desa terisolir dan tidak bisa ke Lahat, seperti desa Lesung Batu, Airpuar, Pajar Bulan, Mengkenang dan Lawang Agung.
(sms)