Masjid Apung Warna Warni Nafsul Kifaah Pasangkayu Diresmikan
A
A
A
PASANGKAYU - Masjid apung Warna Warni Nafsul Kifaah Pasangkayu diresmikan. Peresmian dilakukan langsung Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharuddin Djafar, Kepala Kejati Sulbar Darmawel Aswar dan Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, diawali dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti, Jumat (27/12/2019).
Hadir dalam presmian, sesepuh Pembentukan Kabupaten Pasangkayu, H. Yaumil Ambo Djiwa, Kapolres Pasangkayu, Dandim Pasangkayu, Kajari Pasangkayu, Wakil Bupati Pasangkayu HM. Saal, para Anggota DPRD, para pimpinan OPD, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama se Kabupaten Pasangkayu.
Bupati Agus usai peresmian mengatakan, Kota Pasangkayu kembali memiliki ikon baru. Letaknya cukup unik, yakni di atas laut berdampingan dengan pantai Maleo. Pun menjadi destinasi wisata religi. Ikon itu adalah sebuah masjid dengan bentuk unik keong emas bertabur warna-warni menarik dengan kapasitas sekira 200 orang jamaah.
"Masjid Warna Warni Nafsul Kifaah (jiwa perjuangan) Pasangkayu namanya. Disebut juga masjid spung karena letaknya jauh menjulur dari garis pantai seperti masjid apung dibeberapa kota besar lainnya. Pemandangan masjid Apung Warna Warni Nafsul Kifaah Pasangkayu semakin tampak menarik dengan perpaduan penataan pantai Maleo," ucapnya.
Lebih lanjut Bupati Agus menyampaikan, pembangunan masjid itu merupakan bagian dari pembangunan kota dengan konsep SMART (sistem, manusia, alam, dan penataan ruang). Hadirnya masjid apung Warna Warnu Nafsul Kifaah Pasangkayu diharapkan dapat menambah daya tarik bagi kota Pasangkayu. Terutama menambah ciri khas sebagai kota religi.
“Diharapkan dengan hadirnya masjid ini, masyarakat Pasangkayu yang beragama islam semakin rajin beribadah, terutama para pengunjung pantai Maleo,” harap Bupati dua periode ini.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar mengapresiasi hadirnya masjid terapung itu. Kata dia, penanda Pasangkayu berangkat semakin maju. Lebih lanjut Kapolda juga menyampaikan, dengan dibangunnya masjid yang indah ini agar nantinya dapat dimakmurkan. Orang yang mau memakmurkan masjid adalah orang yang percaya pada Tuhan dan yang percaya pada hari pembalasan. Orang yang percaya akan hari pembalasan dan mau membayar zakat adalah orang yang mau memakmurkan masjid dan menegakkan salat.
Diingatkan pula olehnya jangan takut berlebihan dengan manusia, tapi takutlah pada Tuhan Allah SWT, kalau tidak melakukan perintah-perintahNya dan hendaknya manjauhi segala laranganNya. “Saya sangat mengapresiasi adanya pembangunan seperti ini. Kami siap mendukung Pemkab Pasangkayu dalam rencana pembangunannya kedepan. Terutama dalam hal penegakan hukum” tambah Kepala Kejati Sulbar Darmawel Aswar.
Hadir dalam presmian, sesepuh Pembentukan Kabupaten Pasangkayu, H. Yaumil Ambo Djiwa, Kapolres Pasangkayu, Dandim Pasangkayu, Kajari Pasangkayu, Wakil Bupati Pasangkayu HM. Saal, para Anggota DPRD, para pimpinan OPD, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama se Kabupaten Pasangkayu.
Bupati Agus usai peresmian mengatakan, Kota Pasangkayu kembali memiliki ikon baru. Letaknya cukup unik, yakni di atas laut berdampingan dengan pantai Maleo. Pun menjadi destinasi wisata religi. Ikon itu adalah sebuah masjid dengan bentuk unik keong emas bertabur warna-warni menarik dengan kapasitas sekira 200 orang jamaah.
"Masjid Warna Warni Nafsul Kifaah (jiwa perjuangan) Pasangkayu namanya. Disebut juga masjid spung karena letaknya jauh menjulur dari garis pantai seperti masjid apung dibeberapa kota besar lainnya. Pemandangan masjid Apung Warna Warni Nafsul Kifaah Pasangkayu semakin tampak menarik dengan perpaduan penataan pantai Maleo," ucapnya.
Lebih lanjut Bupati Agus menyampaikan, pembangunan masjid itu merupakan bagian dari pembangunan kota dengan konsep SMART (sistem, manusia, alam, dan penataan ruang). Hadirnya masjid apung Warna Warnu Nafsul Kifaah Pasangkayu diharapkan dapat menambah daya tarik bagi kota Pasangkayu. Terutama menambah ciri khas sebagai kota religi.
“Diharapkan dengan hadirnya masjid ini, masyarakat Pasangkayu yang beragama islam semakin rajin beribadah, terutama para pengunjung pantai Maleo,” harap Bupati dua periode ini.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar mengapresiasi hadirnya masjid terapung itu. Kata dia, penanda Pasangkayu berangkat semakin maju. Lebih lanjut Kapolda juga menyampaikan, dengan dibangunnya masjid yang indah ini agar nantinya dapat dimakmurkan. Orang yang mau memakmurkan masjid adalah orang yang percaya pada Tuhan dan yang percaya pada hari pembalasan. Orang yang percaya akan hari pembalasan dan mau membayar zakat adalah orang yang mau memakmurkan masjid dan menegakkan salat.
Diingatkan pula olehnya jangan takut berlebihan dengan manusia, tapi takutlah pada Tuhan Allah SWT, kalau tidak melakukan perintah-perintahNya dan hendaknya manjauhi segala laranganNya. “Saya sangat mengapresiasi adanya pembangunan seperti ini. Kami siap mendukung Pemkab Pasangkayu dalam rencana pembangunannya kedepan. Terutama dalam hal penegakan hukum” tambah Kepala Kejati Sulbar Darmawel Aswar.
(alf)