Bupati Pasangkayu Koordinasikan Replanting Sawit 5000 Ha di Kementan RI
A
A
A
PASANGKAYU - Pemerintah Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat, menargetkan peremajaan kebun sawit bisa mencapai 5.000 hektare pada tahun 2020. Untuk mencapai target yang dimaksud, Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian RI,Rabu, (12/12/2019).
Turut hadir dalam rapat koordinasi, Staf Khusus Menteri Pertanian, Imam Mujahid, Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Sekretaris Kabupaten Pasangkayu Firman, Staf Khusus Bupati, Kepala Dinas Pertanian Irman dan Kepala Dinas Perkebunan Mujahid, yang diterima langsung oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan RI, Kasdi Subagyono.
Agus Ambo Djiwa, usai rapat mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasangkayu, dirinya akan selalu berusaha mencari peluang di kementerian. Dalam rapat juga telah menyampaikan beberapa program pertanian dan perkebunan diantaranya permintaan replanting sawit untuk tahun 2020, sebanyak 5000 Ha, Peningkatan prodkksi pertanian, sentra peternakan terpadu, pengembangan ternak ayam kampung/buras, dan integrasi ternak kambing dan kakao.
"Pemkab Pasangkayu dalam Tahun Anggaran 2020, menargetkan peremajaan kebun sawit atau replanting sawit sebesar 5000 hektare, atau separuh dari total potensi lahan sawit yang ada,nantinya akan diperuntukan untuk para petani sawit di Kabupaten Pasangkayu,"ucapnya.
Bupati Agus juga mengatakan lahan sawit yang berusia tua itu perlu diremajakan karena berpengaruh terhadap produktivitas kebun para petani di Pasangkayu. Bahkan, kata dia, hasil panen petani sawit hanya mencapai 450 kilogram per hektare.
“Malah kadang tidak sampai segitu apalagi kalau sudah di-trek (musim ketika kebun sawit tidak menghasilkan banyak panen),” katanya.
Menurut Agus, Pemkab Pasangkayu sudah berupaya kuat untuk mewujudkan replanting kebun sawit petani. Di mana tahap awal pada tahun 2019 sudah berhasil meremajakan beberapa ribu hektare kebun sawit yang masuk dalam program peremajaan dengan menggunakan dana replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
"Pihaknya optimistis target peremajaan 5.000 ha kebun sawit bisa tercapai jika pihak terkait memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut,"Papar Kandidat Doktor Unibraw Malang ini.
Turut hadir dalam rapat koordinasi, Staf Khusus Menteri Pertanian, Imam Mujahid, Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Sekretaris Kabupaten Pasangkayu Firman, Staf Khusus Bupati, Kepala Dinas Pertanian Irman dan Kepala Dinas Perkebunan Mujahid, yang diterima langsung oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan RI, Kasdi Subagyono.
Agus Ambo Djiwa, usai rapat mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasangkayu, dirinya akan selalu berusaha mencari peluang di kementerian. Dalam rapat juga telah menyampaikan beberapa program pertanian dan perkebunan diantaranya permintaan replanting sawit untuk tahun 2020, sebanyak 5000 Ha, Peningkatan prodkksi pertanian, sentra peternakan terpadu, pengembangan ternak ayam kampung/buras, dan integrasi ternak kambing dan kakao.
"Pemkab Pasangkayu dalam Tahun Anggaran 2020, menargetkan peremajaan kebun sawit atau replanting sawit sebesar 5000 hektare, atau separuh dari total potensi lahan sawit yang ada,nantinya akan diperuntukan untuk para petani sawit di Kabupaten Pasangkayu,"ucapnya.
Bupati Agus juga mengatakan lahan sawit yang berusia tua itu perlu diremajakan karena berpengaruh terhadap produktivitas kebun para petani di Pasangkayu. Bahkan, kata dia, hasil panen petani sawit hanya mencapai 450 kilogram per hektare.
“Malah kadang tidak sampai segitu apalagi kalau sudah di-trek (musim ketika kebun sawit tidak menghasilkan banyak panen),” katanya.
Menurut Agus, Pemkab Pasangkayu sudah berupaya kuat untuk mewujudkan replanting kebun sawit petani. Di mana tahap awal pada tahun 2019 sudah berhasil meremajakan beberapa ribu hektare kebun sawit yang masuk dalam program peremajaan dengan menggunakan dana replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
"Pihaknya optimistis target peremajaan 5.000 ha kebun sawit bisa tercapai jika pihak terkait memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut,"Papar Kandidat Doktor Unibraw Malang ini.
(atk)