Kali Kedua, Kemendikbud Percayakan Kabupaten Gorontalo Gelar GSMS
A
A
A
LIMBOTO - Untuk kedua kalinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk menggelar Gerakan Seniman Masuk Sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Waris mengatakan program ini merupakan program kerja sama Pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan Kemendikbud dan sudah tahun kedua di laksanakan di Kabupaten Gorontalo.
Abdul Waris menambahkan, sasaran program ini ada 21 sekolah, 11 sekolah untuk sekolah dasar dan 10 sekolah untuk sekolah menengah pertama. Kegiatannya ada dua yaitu, seni musik dan seni tari.
”Baik seni musik maupun seni tari yang dikembangkan di sekolah itu adalah seni etnik yang sesuai dengan lokal budaya tetapi juga diberikan peluang kepada siswa atau sekolah bahwa sasaran itu untuk mempelajari seni musik dan seni tari nusantara,” ujar Waris, Sabtu (7/12/2019).
Tahun ini adalah tahun evaluasi. Kegiatan evaluasi ibuat pagelaran seni anak Hulondalo. ”Alhamndulilah, satu-satunya yang mendapat program di Provinsi Gorontalo ini adalah Kabupaten Gorontalo karena kita memiliki potensi besar dalam pengembangan seni tari maupun seni musik. Disamping itu, Kabupaten Gorontalo juga sudah memiliki pokok-pokok pikiran kebudayaan,” ungkap Waris.
Selain itu Waris menyampaikan harapan Bupati Gorontalo untuk mengembangkan seni tari dan seni musik yang didukung Kemendikbud. Kabupaten Gorontalo pun mendorong berbagai seni tradisi Gorontalo contoh, Turunani, Jambra, Tujai yang dikembangkan dengan baik dikolaborasikan dengan seni, baik seni etnik dan seni nusantara.
“Sehingga lebih kaya lagi, lebih hidup lagi tradisi-tradisi yang ada termasuk tradisi musik bambu (Polopalo) dan itu dikolaborasikan dengan alat seni lain sehingga ditampilkan benar- benar menarik untuk menginspirasi semua orang,” tukasnya.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat menutup GSMS mengapresiasi kreasi dan semangat anak-anak peserta GSMS. Ia mengatakan orang seni itu adalah suka menikmati, orang semangat dan dengan seni orang itu bisa mengendalikan emosinya.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus mendorong tidak sekadar seremonial tapi dilakukan secara masif, terencana dan seni harus menjadi bagian dari sekolah. Dirinya berharap seni ini tidak sekadar tarian, tapi juga seni lain. Ada seni tari, seni pentas, seni musik, seni puisi dan berbagai seni termasuk seni budaya yang menjadi roh pembangunan sekolah bagi anak-anak didik.
Bupati Nelson juga menyampaikan Limboto saat ini sudah mulai ramai di kunjungi dan itu sudah dicanagkan sejak Limboto menjadi Kota Kreatif. “Kita berharap dengan seni ini akan mendorong kreativitas masyarakat Limboto dan masyarakat Kabupaten Gorontalo secara seutuhnya,” t utur Nelson.
Neslon berharap kepada Guru-guru dan kepala sekolah dan para pengawas serta orang tua untuk terus mendorong GSMS ini. Ia berharap pula kepada anak-anak untuk memiliki kebanggan tersendiri karena telah memilki kemampuan bidang seni. “Alhamndulillah, itu sudah tercermin bagi anak-anak didik di Kabupaten Gorontalo,” kata Nelson.
Tak lupa pula, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo menyampaikan terima kasih atas keterlibat semua pihak dalam kegiatan GSMS.
”Insya allah hari ini tidak sekadar pentas tapi mungkin ada hal –hal lain dikembangkan. Dan kalau dapat pementasan di layar lebar, bahkan di tingkat nasional dan kalau dapat seni dan budaya kita bisa menggema di internasional. Tanggal 23 Januari rakyat Gorontalo di Manado meminta untuk pementasan budaya dan karena itu saya sudah meminta kepada Dikbud untuk memilih satu hingga empat kelompok untuk dibawa ke Manado dan kedepan internasional,” tutup Nelson.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Waris mengatakan program ini merupakan program kerja sama Pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan Kemendikbud dan sudah tahun kedua di laksanakan di Kabupaten Gorontalo.
Abdul Waris menambahkan, sasaran program ini ada 21 sekolah, 11 sekolah untuk sekolah dasar dan 10 sekolah untuk sekolah menengah pertama. Kegiatannya ada dua yaitu, seni musik dan seni tari.
”Baik seni musik maupun seni tari yang dikembangkan di sekolah itu adalah seni etnik yang sesuai dengan lokal budaya tetapi juga diberikan peluang kepada siswa atau sekolah bahwa sasaran itu untuk mempelajari seni musik dan seni tari nusantara,” ujar Waris, Sabtu (7/12/2019).
Tahun ini adalah tahun evaluasi. Kegiatan evaluasi ibuat pagelaran seni anak Hulondalo. ”Alhamndulilah, satu-satunya yang mendapat program di Provinsi Gorontalo ini adalah Kabupaten Gorontalo karena kita memiliki potensi besar dalam pengembangan seni tari maupun seni musik. Disamping itu, Kabupaten Gorontalo juga sudah memiliki pokok-pokok pikiran kebudayaan,” ungkap Waris.
Selain itu Waris menyampaikan harapan Bupati Gorontalo untuk mengembangkan seni tari dan seni musik yang didukung Kemendikbud. Kabupaten Gorontalo pun mendorong berbagai seni tradisi Gorontalo contoh, Turunani, Jambra, Tujai yang dikembangkan dengan baik dikolaborasikan dengan seni, baik seni etnik dan seni nusantara.
“Sehingga lebih kaya lagi, lebih hidup lagi tradisi-tradisi yang ada termasuk tradisi musik bambu (Polopalo) dan itu dikolaborasikan dengan alat seni lain sehingga ditampilkan benar- benar menarik untuk menginspirasi semua orang,” tukasnya.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat menutup GSMS mengapresiasi kreasi dan semangat anak-anak peserta GSMS. Ia mengatakan orang seni itu adalah suka menikmati, orang semangat dan dengan seni orang itu bisa mengendalikan emosinya.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus mendorong tidak sekadar seremonial tapi dilakukan secara masif, terencana dan seni harus menjadi bagian dari sekolah. Dirinya berharap seni ini tidak sekadar tarian, tapi juga seni lain. Ada seni tari, seni pentas, seni musik, seni puisi dan berbagai seni termasuk seni budaya yang menjadi roh pembangunan sekolah bagi anak-anak didik.
Bupati Nelson juga menyampaikan Limboto saat ini sudah mulai ramai di kunjungi dan itu sudah dicanagkan sejak Limboto menjadi Kota Kreatif. “Kita berharap dengan seni ini akan mendorong kreativitas masyarakat Limboto dan masyarakat Kabupaten Gorontalo secara seutuhnya,” t utur Nelson.
Neslon berharap kepada Guru-guru dan kepala sekolah dan para pengawas serta orang tua untuk terus mendorong GSMS ini. Ia berharap pula kepada anak-anak untuk memiliki kebanggan tersendiri karena telah memilki kemampuan bidang seni. “Alhamndulillah, itu sudah tercermin bagi anak-anak didik di Kabupaten Gorontalo,” kata Nelson.
Tak lupa pula, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo menyampaikan terima kasih atas keterlibat semua pihak dalam kegiatan GSMS.
”Insya allah hari ini tidak sekadar pentas tapi mungkin ada hal –hal lain dikembangkan. Dan kalau dapat pementasan di layar lebar, bahkan di tingkat nasional dan kalau dapat seni dan budaya kita bisa menggema di internasional. Tanggal 23 Januari rakyat Gorontalo di Manado meminta untuk pementasan budaya dan karena itu saya sudah meminta kepada Dikbud untuk memilih satu hingga empat kelompok untuk dibawa ke Manado dan kedepan internasional,” tutup Nelson.
(alf)