ACT Luncurkan Program Lumbung Beras Wakaf di Blora
A
A
A
BLORA - Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Global Wakaf meluncurkan program lumbung beras wakaf di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Seperangkat mesin huller komplet dengan aset senilai Rp10 miliar siap menyajikan beras kualitas bagus untuk masyarakat secara gratis.
Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, dalam sehari lumbung beras wakaf bisa menghasilkan 10 ton beras. Hal ini juga membantu petani di 11 desa di Blora. "Ini intuk konsumsi domestik. Bagi masyarakat serta pesantren," terangnya kepadada wartawan saat launching Lumbung Beras Wakaf di Blora, Rabu (4/12/2019).
Dia menjelaskan konsep Lumbung beras Wakaf ini selain bentuk kemanusiaan untuk bantuan bagi masyarakat juga berdampak positif bagi 2.000 petani di 11 desa di Kabupaten Blora. Lumbung Beras Wakaf membeli hasil panen petani dengan harga normal.
"Selama ini nasib petani ketika musim panen harganya hancur. Akhirnya mereka tidak bisa menaikkan kesejahteraan. Untuk itu kami hadir membeli dengan harga di atas Rp5.000 setiap kilogramnya, " ujarnya.
Para petani juga diberikan bantuan pupuk serta traktor sehingga memudahkan kerja dan memaksimalkan menggarap sawah. Kemudian Lumbung Beras Wakaf juga menyediakan pengering gabah sehingga gabah benar-benar kering sesuai dengan standar untuk masuk huller.
Proses mesin huller juga cukup canggih karena beras yang dikeluarkan benar-benar bagus dan bulirannya utuh. Tidak perlu lagi dipisahkan untuk beras lembut karena sudah tersaring di mesin sebelum keluar dan di packing. "Ini konsep dari hulu sampai hilir karena keluar sudah dalam bungkusan plastik ukuran 5kg, siap distribusi," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Blora Purwadi Setyono menyambut baik langkah dari Global Wakaf bersama ACT. Upaya memberikan bantuan kemanusiaan lewat Lumbung Beras Wakaf sangat bermanfaat bagi masyarakat. "Kami berikan apresiasi dan konsep ini luar biasa karena bisa memberikan nilai tambah bagi petani," tuturnya.
Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, dalam sehari lumbung beras wakaf bisa menghasilkan 10 ton beras. Hal ini juga membantu petani di 11 desa di Blora. "Ini intuk konsumsi domestik. Bagi masyarakat serta pesantren," terangnya kepadada wartawan saat launching Lumbung Beras Wakaf di Blora, Rabu (4/12/2019).
Dia menjelaskan konsep Lumbung beras Wakaf ini selain bentuk kemanusiaan untuk bantuan bagi masyarakat juga berdampak positif bagi 2.000 petani di 11 desa di Kabupaten Blora. Lumbung Beras Wakaf membeli hasil panen petani dengan harga normal.
"Selama ini nasib petani ketika musim panen harganya hancur. Akhirnya mereka tidak bisa menaikkan kesejahteraan. Untuk itu kami hadir membeli dengan harga di atas Rp5.000 setiap kilogramnya, " ujarnya.
Para petani juga diberikan bantuan pupuk serta traktor sehingga memudahkan kerja dan memaksimalkan menggarap sawah. Kemudian Lumbung Beras Wakaf juga menyediakan pengering gabah sehingga gabah benar-benar kering sesuai dengan standar untuk masuk huller.
Proses mesin huller juga cukup canggih karena beras yang dikeluarkan benar-benar bagus dan bulirannya utuh. Tidak perlu lagi dipisahkan untuk beras lembut karena sudah tersaring di mesin sebelum keluar dan di packing. "Ini konsep dari hulu sampai hilir karena keluar sudah dalam bungkusan plastik ukuran 5kg, siap distribusi," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Blora Purwadi Setyono menyambut baik langkah dari Global Wakaf bersama ACT. Upaya memberikan bantuan kemanusiaan lewat Lumbung Beras Wakaf sangat bermanfaat bagi masyarakat. "Kami berikan apresiasi dan konsep ini luar biasa karena bisa memberikan nilai tambah bagi petani," tuturnya.
(wib)