Festival Cyclop untuk Kampanye Jaga Cagar Alam
A
A
A
JAYAPURA - Untuk terus mengingatkan akan pentingnya pelestarian alam Gunung Cyclop kepada seluruh masyarakat Papua, Tokoh Adat Sentani menggelorakan Festival Cyclop II. Festival Cyclop yang rentetan aksinya telah dilaksanakan sejak 17 Oktober lalu yang dihelat di beberapa lokasi di Kabupaten Jayapura, dan puncaknya pada 26 Oktober mendatang ini, melibatkan berbagai komunitas pecinta alam, perbankan dan Kodam XVII/Cenderawasih serta Dewan Adat Sentani (DAS) untuk menyukseskan kegiatan.
Ondoafi Sentani, Yanto Eluay menegaskan, kampanye perlindungan cagar alam Cyclop perlu dilakukan, melihat kondisinya pasca banjir bandang yang menelan ratusan korban jiwa dan harta benda.
"Kami apresiasi untuk kelestarian alam Papua. Kami masyarakat di Kabupaten Jayapura kita memiliki ketergantungan terhadap cyclop. Kegiatan dalam rangka melindungi dan melestarikan cagar alam ini penting dilakukan. Musibah terjadi akibat murkanya Alam, bukan murkanya Tuhan, ini penting diingat," kata Ondoafi Sentani Yanto Eluay kepada awak media di Jayapura, Rabu (23/10/2019).
Ditegaskan, orang Papua memiliki hubungan erat dengan alam Cyclop, dan erat dengan adat yang sakral. Sehingga penting kiranya musibah banjir bandang yang menerjang Sentani dari Cyclop, menjadi pelajaran berharga untuk masyarakat sadar lingkungan.
"Perlu kita jaga, dengan bentuk melindungi dan melestarikan termasuk menjaga ekosistemnya, kalau kita menjaga alam, maka alam tidak akan murka. Oleh sebab itu, kegiatan plestarian alam cyclop dalam festival ini penting dilakukan, dan saya harap semua pihak turut serta kampanyekan cyclop,"tegasnya.
Dian Wasaraka, salah satu koordinator dalam festival Cyclop menyebutkan, festival yang telah berlangsung kedua kalinya itu, kini menyasar pada pentingnya edukasi bagi kaum muda dan masyarakat sekitar.
"Kalau ingin cyclop selamat dan lestari, yang harus dikuatkan adalah masyarakatnya. Ketika masyarakat paham akan kondisi, maka mereka akan tergerak dengan sendirinya untuk menjaga dan melestarikan cyclop,"ucapnya.
Menurut dia, Festival Cyclop II berlangsung selama dua minggu. Dengan beragam agenda yang intinya kampanye menjaga cyclop. Pemberian edukasi kepada anak sekolah jenjang Sekolah Dasar, hingga diikutkannya duta Konservasi yang melaksanakan kegiatan edukasi di Rindam XVII Cenderawasih.
Dian menyebut, nantinya duta Konservasi akan diberangkatkan ke Jepang untuk kegiatan kampanye lingkungan.
"Nanti mereka ini akan berangkat ke Jepang, sehingga kegiatan ini juga untuk pembekalan kepada mereka. Kita hadirkan pemateri juga yang kompeten, hingga mengambil pemateri dari luar Papua, dan universitas ternama di Indonesia," jelasnya.
Dukungan pelaksanaan Festival Cyclop juga disampaikan pihak Kodam XVII Cenderawasih, melalui Wakil Asisten Teritorial (Aster) Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Christian Soumokil. Pihaknya mengaku turut merasa memiliki tanggung jawab atas pelestarian lingkungan cagar alam Cyclop.
"Kita juga sangat mendukung kegiatan itu. Ini sudah kedua, jadi kita support terus. Kita juga ingin, warga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga alam cyclop. Kita harus peka akan musibah yang telah terjadi lalu itu. Alam ini harus kita wariskaan untuk anak cucu kita, jangan sampai mereka nanti hanya mendengar cerita saja, tapi alam yang indah ini sudah tidak ada lagi. Maka ayo jaga dan lindungi Cyclop berasa-sama," tandasnya.
Ondoafi Sentani, Yanto Eluay menegaskan, kampanye perlindungan cagar alam Cyclop perlu dilakukan, melihat kondisinya pasca banjir bandang yang menelan ratusan korban jiwa dan harta benda.
"Kami apresiasi untuk kelestarian alam Papua. Kami masyarakat di Kabupaten Jayapura kita memiliki ketergantungan terhadap cyclop. Kegiatan dalam rangka melindungi dan melestarikan cagar alam ini penting dilakukan. Musibah terjadi akibat murkanya Alam, bukan murkanya Tuhan, ini penting diingat," kata Ondoafi Sentani Yanto Eluay kepada awak media di Jayapura, Rabu (23/10/2019).
Ditegaskan, orang Papua memiliki hubungan erat dengan alam Cyclop, dan erat dengan adat yang sakral. Sehingga penting kiranya musibah banjir bandang yang menerjang Sentani dari Cyclop, menjadi pelajaran berharga untuk masyarakat sadar lingkungan.
"Perlu kita jaga, dengan bentuk melindungi dan melestarikan termasuk menjaga ekosistemnya, kalau kita menjaga alam, maka alam tidak akan murka. Oleh sebab itu, kegiatan plestarian alam cyclop dalam festival ini penting dilakukan, dan saya harap semua pihak turut serta kampanyekan cyclop,"tegasnya.
Dian Wasaraka, salah satu koordinator dalam festival Cyclop menyebutkan, festival yang telah berlangsung kedua kalinya itu, kini menyasar pada pentingnya edukasi bagi kaum muda dan masyarakat sekitar.
"Kalau ingin cyclop selamat dan lestari, yang harus dikuatkan adalah masyarakatnya. Ketika masyarakat paham akan kondisi, maka mereka akan tergerak dengan sendirinya untuk menjaga dan melestarikan cyclop,"ucapnya.
Menurut dia, Festival Cyclop II berlangsung selama dua minggu. Dengan beragam agenda yang intinya kampanye menjaga cyclop. Pemberian edukasi kepada anak sekolah jenjang Sekolah Dasar, hingga diikutkannya duta Konservasi yang melaksanakan kegiatan edukasi di Rindam XVII Cenderawasih.
Dian menyebut, nantinya duta Konservasi akan diberangkatkan ke Jepang untuk kegiatan kampanye lingkungan.
"Nanti mereka ini akan berangkat ke Jepang, sehingga kegiatan ini juga untuk pembekalan kepada mereka. Kita hadirkan pemateri juga yang kompeten, hingga mengambil pemateri dari luar Papua, dan universitas ternama di Indonesia," jelasnya.
Dukungan pelaksanaan Festival Cyclop juga disampaikan pihak Kodam XVII Cenderawasih, melalui Wakil Asisten Teritorial (Aster) Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Christian Soumokil. Pihaknya mengaku turut merasa memiliki tanggung jawab atas pelestarian lingkungan cagar alam Cyclop.
"Kita juga sangat mendukung kegiatan itu. Ini sudah kedua, jadi kita support terus. Kita juga ingin, warga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga alam cyclop. Kita harus peka akan musibah yang telah terjadi lalu itu. Alam ini harus kita wariskaan untuk anak cucu kita, jangan sampai mereka nanti hanya mendengar cerita saja, tapi alam yang indah ini sudah tidak ada lagi. Maka ayo jaga dan lindungi Cyclop berasa-sama," tandasnya.
(sms)