Fokus Seni dan Budaya Papua, ISBI Tanah Papua Perbaiki SDM dan Infrastruktur

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 21:16 WIB
Fokus Seni dan Budaya...
Fokus Seni dan Budaya Papua, ISBI Tanah Papua Perbaiki SDM dan Infrastruktur
A A A
JAYAPURA - Menjadi satu-satunya pendidikan tinggi yang fokus di bidang seni dan budaya Papua, Institute Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, terus berupaya memperbaiki SDM (Sumber Daya Manusia) dan infrastruktur kampus.

Rektor ISBI Tanah Papua I Wayan Rai kepada awak media setelah perayaan Dies Natalis ke-5 atau Lustrum ke-1 di kampus sementara Gedung Budaya Expo Waena Jayapura, Kamis (10/10/2019) mengatakan sebagai kampus yang tergolong baru, yakni berdiri sejak 5 tahun lalu.

"Kami terus berupaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Saat ini kami memiliki dua dosen tetap, lainnya dosen dari kampus lain, termasuk dari luar Papua. Kami juga menyekolahkan 7 dosen ke jenjang magister (S2) di Jogjakarta dan Surakarta, berharap dua tahun lagi sudah memiliki dosen master bidang seni," kata I Wayan Rai.

Sementara untuk infrastruktur kampus, I Wayan Rai mengatakana, saat ini kampus masih menumpang di lokasi Taman Budaya Expo Waena. Pihaknya meminta peran Pemerintah Provinsi Papua terkait perizinan.

"Kami sangat membutuhkan bantuan Pemprov Papua, dalam hal ini Gubernur Papua, terkait perizinan. Benar ada bantuan hibah tanah untuk kampus, namun letaknya sangat jauh, di Maribu Tua Kabupaten Jayapura. Karena akses dan lainnya dirasa kurang efektif jika di lokasi itu," ujarnya.

I Wayan Rai mengakui ISBI Tanah Papua mendapat bantuan dana dari pusat untuk lokasi kampus yang lebih dekat. Namun terkendala dengan izin, sehingga pihaknya berharap bantuan Pemerintah Provinsi Papua. I Wayan Rai berharap, ISBI Tanah Papua bisa berkiprah di dunia seni Papua, termasuk kancah internasional.

"Meski kita baru, kita telah berkiprah sampai internasional. Intinya, bagaimana ISBI bisa berkembang di Papua dan Indonesia. Tentunya untuk penyelamatan budaya, kemudian nanti harapannya akan menghasilkan seniman atau guru seni yang mampu mengisi kekosongan guru -guru seni di jenjang sekolah di Papua. Kita akan berupaya hadir sebagai pusat pengembangan budaya di Papua," ucapnya.

I Wayan Rai menjelaskan, pihaknya juga mengakomodir para seniman yang ingin mengajar di ISBI Tanah Papua. Meski hanya berijazah SMA, tentunya dengan kualifikasi seni tertentu. "Kita akomodir, karena seni itu tidak hanya didapat dari bangku sekolah atau jenjang pendidikan tinggi. Mereka di kampung-kampung punya ilmu seni dan budaya yang tinggi. Intinya, pemerintah juga harus ada perhatian pemerintah," katanya.

Saat ini, kampus ISBI Tanah Papua memiliki 438 mahasiswa dan lebih dari separuhnya adalah anak asli Papua.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)