Polresta Barelang dan Instansi Terkait Bentuk Satgas Karhutla
A
A
A
BATAM - Polresta Barelang membentuk Satgas Karhutala dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kota Batam, BMKG dan beberapa Instansi terkait di Pemerintah Kota Batam. Langkah ini sebagai tindak lanjut atas maraknya kasus asalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutala) di Kota Batam dan sekitarnya.
Posko ini bertempat di Klinik Polresta Barelang dan diadakan sampai Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) di Batam kembali ke tahap normal. Sebab, dampak kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah di Batam sudah diatas normal.
"Kami dari Polresta Barelang bersama BMKG dan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batam membentuk Satgas Karhutala. Ini dilakukan Polresta Barelang sebagai bentuk kesadaran bersama bahwa dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Batam sangat berdampak negatif bagi kesehatan akibat pencemaran udara," ujar Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo.
Ikut mendampingi Waka Polresta AKBP Muji Supriyadi bersama Perwakilan dari BMKG Kota Batam Wayan dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Batam, saat pembentukan Posko Kesehatan dampak Karhutla di Klinik Polresta Barelang, Sabtu 14 September 2019.
Kapolresta menjelaskan, dalam penanganan masalah pencemaran udara akibat Karhutala di Kota Batam, Polresta Barelang dan Instansi terkait lainnya ini telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan kesehatan. Hal ini dilakukan agar masyarakat Kota Batam dan sekitarnya bisa mendapatkan penanganan yang cepat apabila terjadi penurunan kualitas udara di Kota Batam.
“Kita sudah siapkan peralatan dan perlengkapan kesehatan berupa pembagian masker, oksigen maupun mobil ambulans yang setiap saat dapat di kerahkan untuk membantu masyarakt yang terkena dampak Karhutala,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu juga, RS Embung Fatimah juga telah menyediakan fasilitas kesehatan untuk merespon dan meberikan pelayanan kepada masyarakat yang terkena dampak penurunan kualitas udara di Kota Batam. Satgas Karhutala juga akan selalu siap sedia di lapangan untuk memadamkan api akibat kebakaran hutan dan lahan yang berdampak buruk bagi kesehatan khususnya pernapasan manusia.
“Alhamdulilah semua Stakeholder sudah bersatu untuk mengantisipasi masalah Karhutala di Kota Batam," ujarnya.
Posko ini bertempat di Klinik Polresta Barelang dan diadakan sampai Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) di Batam kembali ke tahap normal. Sebab, dampak kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah di Batam sudah diatas normal.
"Kami dari Polresta Barelang bersama BMKG dan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batam membentuk Satgas Karhutala. Ini dilakukan Polresta Barelang sebagai bentuk kesadaran bersama bahwa dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Batam sangat berdampak negatif bagi kesehatan akibat pencemaran udara," ujar Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo.
Ikut mendampingi Waka Polresta AKBP Muji Supriyadi bersama Perwakilan dari BMKG Kota Batam Wayan dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Batam, saat pembentukan Posko Kesehatan dampak Karhutla di Klinik Polresta Barelang, Sabtu 14 September 2019.
Kapolresta menjelaskan, dalam penanganan masalah pencemaran udara akibat Karhutala di Kota Batam, Polresta Barelang dan Instansi terkait lainnya ini telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan kesehatan. Hal ini dilakukan agar masyarakat Kota Batam dan sekitarnya bisa mendapatkan penanganan yang cepat apabila terjadi penurunan kualitas udara di Kota Batam.
“Kita sudah siapkan peralatan dan perlengkapan kesehatan berupa pembagian masker, oksigen maupun mobil ambulans yang setiap saat dapat di kerahkan untuk membantu masyarakt yang terkena dampak Karhutala,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu juga, RS Embung Fatimah juga telah menyediakan fasilitas kesehatan untuk merespon dan meberikan pelayanan kepada masyarakat yang terkena dampak penurunan kualitas udara di Kota Batam. Satgas Karhutala juga akan selalu siap sedia di lapangan untuk memadamkan api akibat kebakaran hutan dan lahan yang berdampak buruk bagi kesehatan khususnya pernapasan manusia.
“Alhamdulilah semua Stakeholder sudah bersatu untuk mengantisipasi masalah Karhutala di Kota Batam," ujarnya.
(wib)