10 Hektare Lahan di Gunung Jayanti Terbakar, Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku Pembakaran
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Polres Sukabumi terus menyelidiki pelaku pembakaran lahan seluas 10 hektare di Gunung Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Kini polisi mengantongi ciri-ciri pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, menjelaskan bahwa penyelidikan ini menjadi prioritas utama karena gunung Jayanti mengalami kebakaran yang sangat hebat dan nyaris membahayakan pemukiman penduduk.
"Petugas sudah melakukan pengecekan di lokasi, agar mengetahui awal mula pembakaran itu terjadi ," ungkap AKBP Maruly Pardede, Minggu (24/9/2023).
Namun, kata Maruly, yang membuat kasus ini semakin rumit adalah identitas pelaku yang masih belum diketahui. Penyelidikan saat ini sedang memfokuskan pada pengumpulan ciri-ciri pelaku.
"Berbagai saksi dan pihak yang berada di sekitar lokasi kebakaran telah memberikan keterangan kepada petugas. Informasi dari para saksi ini diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku pembakaran," terangnya.
Kapolres Maruly Pardede juga menegaskan bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan secara profesional dan berdasarkan bukti yang ada. Upaya penyelidikan akan melibatkan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa pelaku dapat ditangkap dan dibawa ke pengadilan sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Keterangan salah satu saksi mencurigai seseorang yang tidak diketahui namanya berasal dari Bagbagan yang memiliki gangguan kejiawaan. Karena sebelumnya sudah sering di bicarakan oleh masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya, Kobaran api membakar Gunung Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/9/2023). Api pertama kali terlihat sekitar pukul 13.00 WIB terus membesar hingga malam hari.
Keesokan harinya, Sabtu (23/9/2023) api mulai padam, namun kepulan asap pun masih terlihat di puncak gunung. Lantaran api terus merembet hingga membakar10 hektare lahan tersebut.
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, menjelaskan bahwa penyelidikan ini menjadi prioritas utama karena gunung Jayanti mengalami kebakaran yang sangat hebat dan nyaris membahayakan pemukiman penduduk.
"Petugas sudah melakukan pengecekan di lokasi, agar mengetahui awal mula pembakaran itu terjadi ," ungkap AKBP Maruly Pardede, Minggu (24/9/2023).
Namun, kata Maruly, yang membuat kasus ini semakin rumit adalah identitas pelaku yang masih belum diketahui. Penyelidikan saat ini sedang memfokuskan pada pengumpulan ciri-ciri pelaku.
"Berbagai saksi dan pihak yang berada di sekitar lokasi kebakaran telah memberikan keterangan kepada petugas. Informasi dari para saksi ini diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku pembakaran," terangnya.
Kapolres Maruly Pardede juga menegaskan bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan secara profesional dan berdasarkan bukti yang ada. Upaya penyelidikan akan melibatkan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa pelaku dapat ditangkap dan dibawa ke pengadilan sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Keterangan salah satu saksi mencurigai seseorang yang tidak diketahui namanya berasal dari Bagbagan yang memiliki gangguan kejiawaan. Karena sebelumnya sudah sering di bicarakan oleh masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya, Kobaran api membakar Gunung Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/9/2023). Api pertama kali terlihat sekitar pukul 13.00 WIB terus membesar hingga malam hari.
Keesokan harinya, Sabtu (23/9/2023) api mulai padam, namun kepulan asap pun masih terlihat di puncak gunung. Lantaran api terus merembet hingga membakar10 hektare lahan tersebut.
(hri)