Pria Berparang Serang Mapolsek Pati, Kanit Provost Terluka
A
A
A
PATI - Markas polisi di Pati, Jawa Tengah diserang orang tak dikenal, Selasa (27/8/2019). Pelaku membawa senjata tajam dan membacok Kanit Provost Aiptu Kosrin. Akibatnya, Aiptu Kosrin mengalami luka robek di kepala.
Sementera pelaku yang dikehaui bernama Purwadi, warga Desa Regaloh, Kecamatan Tlogo Wungu, Kabupaten Pati berhasil dilumpuhkan.
Peristiwa penyerangan itu bermula, saat pelaku datang ke Mapolsek Pati berpura-pura hendak melaporkan kehilangan. Karena bagian SPK sedang menerima laporan, pelaku menuju ruang Reskrim. Berhubung di Reskrim tidak ada yang berpakaian dinas, pelaku kemudian ke bagian Provost.
Saat pelaku bertemu Kanit Provost Aiptu Kosrin, tiba-tiba langsung mengeluarkan parang dan membacok Aiptu Kosrin ke arah kepala. Dengan reflek, Aiptu Kosrin menangkis dan menendang pelaku serta melumpuhkannya bersama beberapa anggota yang lain.
Saat ini pelaku dibawa ke Rumah Sakit Umum Soewondo Pati untuk penanganan medis. Dan Aiptu Kosrin yang mengalami luka robek di kepala juga sempat mendapat penanganan medis. "Pelaku dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis," ujar aparat yang enggan disebut namanya.
Sementera pelaku yang dikehaui bernama Purwadi, warga Desa Regaloh, Kecamatan Tlogo Wungu, Kabupaten Pati berhasil dilumpuhkan.
Peristiwa penyerangan itu bermula, saat pelaku datang ke Mapolsek Pati berpura-pura hendak melaporkan kehilangan. Karena bagian SPK sedang menerima laporan, pelaku menuju ruang Reskrim. Berhubung di Reskrim tidak ada yang berpakaian dinas, pelaku kemudian ke bagian Provost.
Saat pelaku bertemu Kanit Provost Aiptu Kosrin, tiba-tiba langsung mengeluarkan parang dan membacok Aiptu Kosrin ke arah kepala. Dengan reflek, Aiptu Kosrin menangkis dan menendang pelaku serta melumpuhkannya bersama beberapa anggota yang lain.
Saat ini pelaku dibawa ke Rumah Sakit Umum Soewondo Pati untuk penanganan medis. Dan Aiptu Kosrin yang mengalami luka robek di kepala juga sempat mendapat penanganan medis. "Pelaku dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis," ujar aparat yang enggan disebut namanya.
(nag)