Terus Bergejolak, Gunung Tangkuban Parahu Masih Berstatus Waspada
A
A
A
BANDUNG BARAT - Aktivitas di Kawah Ratu, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu , di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih terus bergejolak. Sejak ditetapkan Status Level II (Waspada) pada 1 Agustus 2019, hingga tiga pekan berlalu kondisi Gunung Tangkuban Parahu masih belum menampakkan gejala-gejala aktivitas tremornya menurun.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG , Hendra Gunawan mengatakan, pantauan terakhir pada Kamis (22/8/2019) dari pukul 00.00 WIB hingga sore hari aktivitas vulkanik masih tinggi dan sedang terjadi erupsi. Akibat erupsi itu menghasilkan material abu dengan tinggi kolom abu kurang lebih 70 meter (m) dari dasar kawah.
"Untuk pantauan visual gunung jelas dan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang-tebal dan tinggi kurang lebih 200 m dari dasar kawah," katanya, Kamis (22/8/2019).
Sementara untuk kegempaan, lanjut Hendra, terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan kekuatan amplitudo 50 mm, S-P:12 dengan Durasi 85 detik. Tremor terjadi terus menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-50 mm (dominan 30 mm). Kondisi cuaca cerah dan angin bertiup lemah-sedang ke arah utara dan selatan dengan suhu udara 16-18°C.
Menurutnya, Gunung Tangkuban Parahu saat ini masih berada pada Level II (waspada) sehingga masyarakat di sekitar Tangkubanparahu dan pengunjung/wisatawan/pendaki diminta untuk tidak mendekati Kawah Ratu dalam radius 1,5 km dari kawah aktif. Kendati begitu setiap jam dan setiap harinya pengawasan terhadap aktivitas erupsi Kawah Ratu terus dipantau untuk mengetahui kondisi terbaru.
"Kami minta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu untuk tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan, dan selalu ikuti arahan dari petugas BPBD," imbuhnya.
Seperti diketahui Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu pertama kali erupsi pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 15.48 WIB. Sejak itu aktivitas kunjungan bagi wisatawan ditutup hingga pada 1 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB, kunjungan wisatawan kembali dibuka karena kondisi sudah Level I, normal.
Namun pada malam harinya kembali terjadi erupsi bahka statusnya naik hingga Level II, waspada, sehingga sejak saat itu hingga sekarang kunjungan wisatawan ke TWA Gunung Tangkuban parahu kembali ditutup untuk umum.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG , Hendra Gunawan mengatakan, pantauan terakhir pada Kamis (22/8/2019) dari pukul 00.00 WIB hingga sore hari aktivitas vulkanik masih tinggi dan sedang terjadi erupsi. Akibat erupsi itu menghasilkan material abu dengan tinggi kolom abu kurang lebih 70 meter (m) dari dasar kawah.
"Untuk pantauan visual gunung jelas dan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang-tebal dan tinggi kurang lebih 200 m dari dasar kawah," katanya, Kamis (22/8/2019).
Sementara untuk kegempaan, lanjut Hendra, terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan kekuatan amplitudo 50 mm, S-P:12 dengan Durasi 85 detik. Tremor terjadi terus menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-50 mm (dominan 30 mm). Kondisi cuaca cerah dan angin bertiup lemah-sedang ke arah utara dan selatan dengan suhu udara 16-18°C.
Menurutnya, Gunung Tangkuban Parahu saat ini masih berada pada Level II (waspada) sehingga masyarakat di sekitar Tangkubanparahu dan pengunjung/wisatawan/pendaki diminta untuk tidak mendekati Kawah Ratu dalam radius 1,5 km dari kawah aktif. Kendati begitu setiap jam dan setiap harinya pengawasan terhadap aktivitas erupsi Kawah Ratu terus dipantau untuk mengetahui kondisi terbaru.
"Kami minta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu untuk tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan, dan selalu ikuti arahan dari petugas BPBD," imbuhnya.
Seperti diketahui Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu pertama kali erupsi pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 15.48 WIB. Sejak itu aktivitas kunjungan bagi wisatawan ditutup hingga pada 1 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB, kunjungan wisatawan kembali dibuka karena kondisi sudah Level I, normal.
Namun pada malam harinya kembali terjadi erupsi bahka statusnya naik hingga Level II, waspada, sehingga sejak saat itu hingga sekarang kunjungan wisatawan ke TWA Gunung Tangkuban parahu kembali ditutup untuk umum.
(sms)