Unik, 17 Pasangan Nikah Massal di Wall Climbing dengan Mahar Bendera Merah Putih
A
A
A
MAGELANG - Sebanyak 17 pasangan pengantin mengikuti Nikah Bareng Agustusan yang digelar Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang), Jawa Tengah, Selasa (6/8/2019). Uniknya mahar pernikahan berupa bendera merah putih dan pengucapan naskah proklamasi. Prosesi akad nikah dilaksanakan beberapa tempat, seperti di Crane Bengkel Otomotif UMMagelang dan wall climbing.
“Nikah Bareng Agustusan”yang bertajuk Merajut Cinta di 74 Tahun Indonesia Merdeka ini dilaksanakan di Kampus 2 UMMagelang, Selasa (6/8/2019).
Kegiatan Nikah Bareng Agustusan ini dilaksanakan dalam rangkaian menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74, juga menjadi rangkaian Milad UMMagelang ke-55 tahun, dan juga Reuni Akbar Lintas Angkatan bersama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UMMagelang
“Tujuan kegiatan ini untuk mewujudkan pasangan sakinah, sejahtera membawa kedamaian dan keberkahan untuk Indonesia sesuai dengan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat ber-Pancasila dilandasi cinta Illahi dan juga wujud mensyukuri 74 tahun Indonesia merdeka,” jelas Ketua IKA UMMagelang, Isa Ashari.
Menurutnya, sampai sekarang masih banyak yang belum sadar akan betapa pentingnya suatu ikatan pernikahan. Padahal pernikahan itu adalah misaqan gholidan suatu janji suci dan sakral kepada Allah SWT dan sah dicatatkan di sipil.
Peserta nikah massal ini, tidak hanya berasal dari Magelang saja, namun ada yang berasal dari Kalimantan, Sragen, Semarang, Purworejo, Grobogan dan juga Yogyakarta. Setiap pasangan mendapatkan fasilitas gratis dari biaya nikah, mahar, bingkisan, busana dan tata rias, cincin nikah, dekorasi, dokumentasi, buku tabungan hingga berbulan madu di hotel berbintang di Magelang.
Mahar ijab qobul ini, berupa bendera Merah Putih dan pengucapan teks proklamasi. Prosesi akad nikah dilaksanakan di laboratorium farmasi UMMagelang, studio Radio UNIMMA, Crane Bengkel Otomotif UMMagelang dan wall climbing.
Sebelumnya, pasangan 17 pengantin ini dikirab dan melepaskan 55 burung emprit sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan bebas status kejombloan. Mereka juga melepas balon merah putih disertai tulisan cita-cita para pengantin.
Rektor UMMagelang Eko Muh Widodo, mengapresiasi event yang digelar yang bekerjasama dengan FORTAIS (Forum Ta’aruf Indonesia) dan Paguyuban HARPI Melati Magelang tersebut.
“Ini untuk membantu meringankan mereka yang tidak mampu untuk menjalankan sunah rasul yaitu menikah,” tandas Rektor.
“Nikah Bareng Agustusan”yang bertajuk Merajut Cinta di 74 Tahun Indonesia Merdeka ini dilaksanakan di Kampus 2 UMMagelang, Selasa (6/8/2019).
Kegiatan Nikah Bareng Agustusan ini dilaksanakan dalam rangkaian menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74, juga menjadi rangkaian Milad UMMagelang ke-55 tahun, dan juga Reuni Akbar Lintas Angkatan bersama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UMMagelang
“Tujuan kegiatan ini untuk mewujudkan pasangan sakinah, sejahtera membawa kedamaian dan keberkahan untuk Indonesia sesuai dengan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat ber-Pancasila dilandasi cinta Illahi dan juga wujud mensyukuri 74 tahun Indonesia merdeka,” jelas Ketua IKA UMMagelang, Isa Ashari.
Menurutnya, sampai sekarang masih banyak yang belum sadar akan betapa pentingnya suatu ikatan pernikahan. Padahal pernikahan itu adalah misaqan gholidan suatu janji suci dan sakral kepada Allah SWT dan sah dicatatkan di sipil.
Peserta nikah massal ini, tidak hanya berasal dari Magelang saja, namun ada yang berasal dari Kalimantan, Sragen, Semarang, Purworejo, Grobogan dan juga Yogyakarta. Setiap pasangan mendapatkan fasilitas gratis dari biaya nikah, mahar, bingkisan, busana dan tata rias, cincin nikah, dekorasi, dokumentasi, buku tabungan hingga berbulan madu di hotel berbintang di Magelang.
Mahar ijab qobul ini, berupa bendera Merah Putih dan pengucapan teks proklamasi. Prosesi akad nikah dilaksanakan di laboratorium farmasi UMMagelang, studio Radio UNIMMA, Crane Bengkel Otomotif UMMagelang dan wall climbing.
Sebelumnya, pasangan 17 pengantin ini dikirab dan melepaskan 55 burung emprit sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan bebas status kejombloan. Mereka juga melepas balon merah putih disertai tulisan cita-cita para pengantin.
Rektor UMMagelang Eko Muh Widodo, mengapresiasi event yang digelar yang bekerjasama dengan FORTAIS (Forum Ta’aruf Indonesia) dan Paguyuban HARPI Melati Magelang tersebut.
“Ini untuk membantu meringankan mereka yang tidak mampu untuk menjalankan sunah rasul yaitu menikah,” tandas Rektor.
(sms)