Ikuti Ekstrakurikuler Berenang, Bocah SD Tewas Tenggelam
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Tragis, seorang bocah bernama Alfiansyah (12) bin Erpan Supriyanto meregang nyawa karena tenggelam di kolam renang, Senin (22/7/2019) sore. Korban tenggelam saat mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler dari sekolahnya yaitu SD 2 Kumau Hulu.
"Jadi jam 3 sore tadi kami dihubungi gurunya, bahwa Alfian tenggelam di kolam renang. Dan saat itu ponakan saya sudah dibawa menuju ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, kita disuruh langsung ke rumah sakit," ujar bibi korban, Dessy Farida Fitri kepada MNC Media, Senin malam.
Setibanya di rumah sakit pukul 15.20 WIB, korban sudah berada di IGD rumah sakit dan sudah dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit. "Saat kita tiba di IGD ponakan saya sudah meninggal. Belum diketahui secara pasti kronologis tenggelamnya ponakan saya sampai saat ini," sebutnya.
Ia melanjutkan, hingga malam ini pihak sekolah, dan polisi dari Polsek Kumai masih melakukan pembicaraan di rumah duka. "Yang jelas kami minta pertanggung jawaban, ponakan saya berangkat mengikuti ektrakuikuler renang dalam keadaan sehat tapi ini pulang sudah meninggal. Ayah dan ibunya tidak terima," katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi MNC Media, Ahli Forensik sekaligus Kepala Pemulasaraan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Erianto mengatakan, korban masuk ke kamar mayat sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelumnya korban dinyatakan meninggal oleh pihak dokter di IGD sekira pukul 15.20 WIB.
"Saya tadi langsung yang menangani, cek kondisi fisik korban tidak ada ditemukan luka. Hanya saya laporan dari dokter di IGD air banyak masuk ke bagian paru yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dan sore tadi langsung dibawa ke rumah duka," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kumai, Iptu Ancas Apta Nirbaya saat dihubungi via Whats App belum bersedia memberikan data terkait tewasnya sang bocah. Ancas hanya membaca pesan singkat yang sindonews kirimkan tanpa membalasnya.
"Jadi jam 3 sore tadi kami dihubungi gurunya, bahwa Alfian tenggelam di kolam renang. Dan saat itu ponakan saya sudah dibawa menuju ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, kita disuruh langsung ke rumah sakit," ujar bibi korban, Dessy Farida Fitri kepada MNC Media, Senin malam.
Setibanya di rumah sakit pukul 15.20 WIB, korban sudah berada di IGD rumah sakit dan sudah dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit. "Saat kita tiba di IGD ponakan saya sudah meninggal. Belum diketahui secara pasti kronologis tenggelamnya ponakan saya sampai saat ini," sebutnya.
Ia melanjutkan, hingga malam ini pihak sekolah, dan polisi dari Polsek Kumai masih melakukan pembicaraan di rumah duka. "Yang jelas kami minta pertanggung jawaban, ponakan saya berangkat mengikuti ektrakuikuler renang dalam keadaan sehat tapi ini pulang sudah meninggal. Ayah dan ibunya tidak terima," katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi MNC Media, Ahli Forensik sekaligus Kepala Pemulasaraan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Erianto mengatakan, korban masuk ke kamar mayat sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelumnya korban dinyatakan meninggal oleh pihak dokter di IGD sekira pukul 15.20 WIB.
"Saya tadi langsung yang menangani, cek kondisi fisik korban tidak ada ditemukan luka. Hanya saya laporan dari dokter di IGD air banyak masuk ke bagian paru yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dan sore tadi langsung dibawa ke rumah duka," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kumai, Iptu Ancas Apta Nirbaya saat dihubungi via Whats App belum bersedia memberikan data terkait tewasnya sang bocah. Ancas hanya membaca pesan singkat yang sindonews kirimkan tanpa membalasnya.
(nag)